Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Cerpen] Aku, Kamu dan Jatuh Cinta yang Sudah Lewat

25 Februari 2017   21:45 Diperbarui: 3 Mei 2017   11:45 2295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
toughtcatalog.com I ilustrasi

"Kinanthi..kayaknya kaos ini udah gak muat lagi deh. Kenapa masih kamu simpen aja sih di lemari. Pantes lemari kamu udah gak muat , yang begini aja masih kamu simpenin?"

"Kaos?Kaos yang mana,Mah?"

Mama menunjukkan kaos itu, kaos yang bermotif bunga-bunga dengan warna yang sudah banyak memudar.

“Hus..kok ngelamun sih Kinan...”

"Eh yang itu yah.. masih muat kok,Mah. Gak sering dipake aja."

Ya..ternyata isi lemari bukan hanya bisa menyimpan pakaian, juga kenangan. Kinanthi bahkan sampai tak ingat kapan terakhir memakainya, memasukannya ke dalam mesin pencuci, menyetrikanya dengan semprotan pengharum sampai melipatnya dengan rapi kembali ke dalam sana.

Kinan lupa soal kaosnya, tapi ia tidak pernah lupa siapa pemberinya. Kaos itu pemberian Algis,  lima tahun yang lalu.Kaos yang juga jadi barang sejarah, karena ia jadi hadiah pertama semenjak mereka sepakat menjalin hubungan,pacaran.

***

Hampir dua tahun belakangan, Kinanthi mencoba melupakan Algis. Jatuh cinta lagi pun, sudah ia lakukan. Tapi, dia masih tak menyangka, akibat kemunculan kaos itu malah membangunkan ingatannya, membuatnya jadi ingin berkabar. Rindu? Kinanti tidak ingin menyebutnya dengan  sebutan itu.

Algis...

Hapus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun