Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hijab, Paksaan atau Pilihan?

6 Agustus 2017   06:12 Diperbarui: 8 Agustus 2017   16:57 12984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dipengaruhi orang lain

"Tiwi...kamu cantik banget ya kalo berhijab."

"Berhijab dong kayak aku. Nanti banyak yang deketin buat ta'aruf lho."

Sering kali pujian dan rayuan orang lain mempengaruhi kita. Demi mendapat pujian, kita rela mengubah penampilan. Hijab sudah ada kaitannya dengan agama. Jika ingin berhijab, lakukan dengan kesadaran sendiri. Teman kita berhijab, jangan ikut-ikutan kalau kita tak siap. Saat ini hijab sudah menjadi trend fashion. Ingatlah, hijab bukan lifestyle. Hijab berkaitan dengan spiritualitas. Hijab bukanlah ajang gaya-gayaan dan tebar pesona. Jangan harap setelah berhijab kita akan disukai banyak pria. Jodoh sudah diatur oleh Allah. Bukankah tiap manusia diciptakan berpasang-pasangan? Berhijab atau tidak, jodoh kita sudah ada ketentuannya siapa dan kapan datangnya.

Berhijab karena cinta

"Sayang...aku mau nikah sama kamu. Tapi kamu berhijab ya?"

"Iya, Sayang. Demi kamu, apa sih yang nggak? Aku bakalan berhijab biar kamu senang."

Buat para wanita, jangan mau diatur dan dikendalikan seenaknya oleh pria. Memang status pria adalah suami, imam, dan pemimpin keluarga. Tidak berarti kita menjadi "boneka" yang mau diatur-atur dan diubah prinsipnya. Miliki prinsip yang kuat. Jangan mau berhijab hanya karena cinta. Berhijablah ketika hati kita telah siap. Berhijab karena Allah, bukan karena cinta pada manusia. Jika dia benar-benar mencintai kita, dia akan menerima kita apa adanya. Dia takkan mempermasalahkan penampilan kita, takkan memaksa atau menuntut kita berhijab.

Aturan

Beberapa universitas, sekolah, dan instansi mewajibkan anggota wanita berhijab. Kalau soal aturan, tak bisa dilawan. Kecuali bila kita siap keluar dari instansi itu. Biasanya, wanita yang belum siap berhijab hanya akan memakai hijabnya saat mengikuti kegiatan di sana. Selebihnya mereka beraktivitas di luar tanpa hijab. Aturan ini bisa menjadi beban, bisa menjadi hidayah pula. Tergantung bagaimana kita memandangnya.

Keenam alasan itulah yang menjadikan seorang wanita berhijab. Hijab adalah pilihan, bukan paksaan. Sama seperti beragama atau memeluk kepercayaan tertentu. Hijab tak bisa dipaksakan. Keputusan untuk berhijab kembali ke diri kita masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun