Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Bola

Drama Pekerman dan Tarian Dunga

14 Juni 2015   22:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buset deh, pasti Jose Pekerman sedang main drama. Lelaki berusia 65 tahun yang didapuk menjadi pelatih tim nasional Kolombia ini melontarkan pernyataan yang membuat saya mengernyitkan kening. "The statistics do not favour us (against Venezuela), but we have always tried face up to this kind of challenge and change things," ucapnya saat konferensi pers terkait laga di Estadio El Teniente, Rancagua, melawan Venezuela.

Ups! Ternyata Pekerman berkata jujur, namun sesuai dugaan kita, ia memang sedang memainkan skenario drama bertajuk "kerendahan hati". Tak bisa dimungkiri, rekam jejak pertarungan kedua timnas ini memang memihak Venezuela. Tim berjuluk "La Vinotinto" ini tercatat memenangkan tiga dari lima pertemuan di antara kedua negara, tapi apakah data rujukan Pekerman ini layak dipakai? Semua sudah berlangsung berbilang tahun, termasuk laga kualifikasi Piada Dunia yang berlangsung pada 2013.

Kenyataannya saat ini Kolombia adalah salah satu tim favorit juara. Selain tampil bagus di Piala Dunia 2014, Kolombia patut memiliki kepercayaan diri tinggi karena berhasil menorehkan tujuh kemenangan beruntun dalam pertandingan persahabatan. (Bandingkan dengan Venezuela yang "hanya" berhasil memenangkan tiga dari lima kali laga mereka.)

Pemain-pemain penting Kolombia seperti Juan Quintero, Fredy Guarin, Eder Balanta, Abel Aguilar, dan Adrian Ramos memang tak bisa tampil karena cedera. Namun mereka memiliki lini tengah solid yang dikomandoi James Rodriguez dan Juan Cuadrado, sementara di lini depan ada sederetan nama yang disegani seperti Jackson Martinez, Carlos Bacca, Luis Muriel, Victor Ibarbo, dan tentu saja Falcao.

Di sisi Venezuela, pencapaian semifinal di ajang Copa America empat tahun lalu di Argentina, tampaknya belum membuktikan bahwa mereka siap menaklukkan Kolombia. Mungkin serangan balik akan menjadi senjata andalan dengan berharap banyak pada sepak terjang Salomon Rondon di lini depan. Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi di lapangan.

Tarian Dunga

Setelah drama Pekerman, pada laga selanjutnya kita akan menyaksikan tarian Dunga. Tim Samba tentu saja diprediksi akan perkasa dan memiliki kans untuk juara. Namun jangan lupa pada trauma semifinal saat Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Laga kontra Jerman yang disebut-sebut sebagai partai final sejati, berakhir menyedihkan di mana Brasil keok tragis dengan skor 1-7.

Dengan bermodalkan rekam jejak telah mengoleksi 8 trofi Copa America, kini saatnya skuat asuhan Carlos Dunga menebus pil pahit Piala Dunia 2014. Bintang-bintang bertaburan pula di tim ini. Sebut saja Neymar, Willian, Dani Alves, David Luiz, dan Thiago Silva. Mereka sedang cemerlang di klubnya masing-masing.

Jadi, sudah pasti Brasil akan superior dalam laga ini. Namun yang ingin penonton saksikan bukanlah pencantuman nama-nama keren di layar TV, melainkan bagaimana Dunga mengajari mereka menari di atas lapangan. Tanpa sajian itu, serta jumlah gol kemenangan yang signifikan, akan tidak sepadan dengan nama-nama besar yang disandang punggawa Brasil. (Data dan foto: ca2015.com) {}

Baca Juga Artikel Sebelumnya:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun