Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Bola

Arturo Vidal Menuntaskan Tekad Cile

12 Juni 2015   12:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Diterpa isu tak sedap sebelum tirai laga Copa América 2015 dibuka, Cile berhasil meraih kemenangan signifikan pertama dari tekad untuk menapaki singgasana tertinggi ajang Copa America 2015.

Sebelumnya, tulang punggung lini serang Cile, Alexis Sanchez, diberitakan terlibat adu argumen soal eksekusi tendangan bebas dengan sesama pemain timnas, Marcelo Diaz. Pada menit ke-43 pertandingan uji coba melawan El Salvador, Jumat (5/6/),
Sanchez dan Diaz terlihat terlibat dalam berdebat. Sanchez meminta Diaz, sang algojo utama, untuk tidak mengambil tendangan itu.

Usai itu, yang mengemuka adalah tekad Arturo Vidal untuk membawa Cile meraih gelar juara untuk pertama kalinya dengan memanfaatkan momentum Cile sebagai tuan rumah Copa América. “Kami punya tim hebat yang punya tekad kuat. Kami ingin memenangi Copa América dan kali ini merupakan momen terbaik kami,” tegasnya.

Patut diakui ini adalah momentum krusial bagi Cile untuk mengakhiri paceklik gelar dalam sejarah Copa América. Selain keuntungan sebagai tuan rumah, bersinarnya sejumlah pemain terbukti berhasil membawa timnas Cile terus menanjak dan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2014 lalu.

Dan Vidal tak asal ngomong. Momentum gol yang dibuatnya setelah mendapat hadiah tendangan pinalti, berhasil mengurai rapatnya tembok pertahanan Ekuador sehingga membuka jalan Eduardo Narvas untuk menggandakan skor kemenangan bagi "La Roja".

Vidal bermain penuh waktu dan sepanjang laga ia membukukan 67 operan dengan tingkat akurasi 88,1%. Disusul satu dribel sukses, dua tembakan, satu tembakan tepat sasaran serta satu gol. Dengan torehan ini, pemain Juventus yang baru saja berlaga di Liga Champions, diganjar dengan trofi Man of the Match.

Namun, bila Anda menyaksikan pertandingan ini, Anda pasti sependapat bahwa kemenangan ini tidak diraih Cile dengan mudah. Pelatih Jorge Sampaoli sendiri mengakui bahwa mereka kesulitan untuk membuat gol di babak pertama, meskipun peluang silih berganti datang, terutama lewat aksi Alexis Sanchez sejak menit kedua tiupan peluit.

"Ekuador beberapa kali menyulitkan kami. Hasil pertandingan ini tidak terlihat spektakuler bagi Cile," ujar Sampaoli. Kokohnya tembok pertahanan Ekuador baru bisa diurai usai Vidal diganjal dan menorehkan gol lewat tendangan pinalti pada menit ke-67.

Sejak itu permainan Ekuador lebih terbuka karena mereka pun hendak mengejar defisit untuk menyamakan kedudukan, sehingga pemain pengganti "La Roja" Eduardo Vargas berhasil membobol gawang Ekuador pada menit ke-84.

Gol Vargas berawal dari "kesalahan" back pass pemain Ekuador dan sehingga dapat dimanfaatkan oleh Alexis Sanchez dan menggiringnya ke arah kotak pinalti. Dalam kejaran dua orang lawan, Sanchez memberikan umpan terobosan kepada Vargas yang kemudian melepaskan tendangan datar ke tiang jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun