Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nangkring Asyik #MembangunKebaikan di Gresik, Banyak Manfaat Bisa Dipetik

19 April 2019   21:05 Diperbarui: 21 April 2019   11:11 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose saat icebreaking awal acara, sambil berteriak: #membangun kebaikan, membangun kekuatan, memajukan Indonesia. dokpri 

Pemutaran Company Profile PT Semen Indonesia. dokpri 
Pemutaran Company Profile PT Semen Indonesia. dokpri 

CSR yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia. dokpri. 
CSR yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia. dokpri. 

Pembukaan acara pun berlanjut dengan pemutaran video Company Profile PT Semen Indonesia yang memaparkan sekilas sejarah, kondisi dan fakta terkini tentang PT Semen Indonesia. Salah satunya adalah status Semen Indonesia sebagai BUMN, 51% porsi saham PT Semen Indonesia dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, dan 49% saham oleh publik.

Meski sebagian dari pembukaan acara didominasi oleh pemaparan tentang fakta dan kondisi PT Semen Indonesia beserta berbagai persyaratan serta prosedur yang ada di dalamnya, namun acara ini bukan merupakan kegiatan Factory Visit dimana pengunjung akan diajak berkeliling melihat areal pabrik, melainkan lebih ke arah sharing dan interaksi dari pemateri ke pengunjung serta sebaliknya.

Rektor Universitas Internasional Semen Indonesia, Bp Prof Dr. Ing. Herman Sasongko. dokpri. 
Rektor Universitas Internasional Semen Indonesia, Bp Prof Dr. Ing. Herman Sasongko. dokpri. 

Seperti sebuah yang dikemukakan oleh Bapak Prof. Dr. Ing. Herman Sasongko selaku Rektor Universitas Internasional Semen Indonesia, bahwa ada kejadian mengesankan yang pernah dialaminya kala masih tinggal di Jerman. Kita sering menilai orang dari sampulnya: memandang rendah kaum hippies atau mereka yang mengenakan baju lusuh atau 'mbambungan' istilah jawanya. 

Seorang dari kaum hippies tersebut mendatanginya di suatu taman sambil bertanya buku sastra yang sedang dibaca oleh Pak Herman saat itu. Tak disangka, ada satu bagian buku yang ditunjukkan oleh seorang hippies tersebut berisi kutipan yang merupakan bagian penting buku dimana ada perbedaan antara pemerintah, bangsa dan negara.

Sementara Trinity yang merupakan nama pena dan pengarang buku The Naked Traveller, menceritakan pengalamannya dalam mulai membangun blog sekitar tahun 2005 (saat itu pembuatan blog belum terlalu populer seperti saat ini) dan waktu itu pun belum ada 'media sosial'. 

*Meski menurut hemat penulis, mungkin definisi dan format 'media sosial' ini telah bertransformasi menjadi apa yang kita kenal sekarang, karena bila diingat saat itu pun telah ada 'situs sosial' semacam Friendster beserta beberapa situs forum yang membahas topik khusus maupun umum seperti misalnya, Kaskus. Hanya, secara umum media web juga tengah berubah menjadi web 2.0 dimana interaksi pengunjung telah mendapat porsi penting.*

Bu Trinity sebagai salah satu pemateri Nangkring. dokpri.
Bu Trinity sebagai salah satu pemateri Nangkring. dokpri.

Interaksi dengan peserta. dokpri 
Interaksi dengan peserta. dokpri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun