Perkenalan pertama saya dengan Menes terjadi awal tahun 2009, ketika itu, dalam acara perbekalan, kami ditempatkan di Pantai Carita, seorang temen, sesama peserta dengan bangga menceritakan asalnya yang dari Menes, dengan bangga juga teman tadi bercerita, bahwa Menes terkenal sebagai kota Pelajar untuk Daerah Banten. Tempat lain di Banten, boleh bangga dengan institusi pendidikan yang mereka miliki, tetapi, cikal bakal semua itu ada di Menes, demikian teman tadi.
[caption id="attachment_279025" align="aligncenter" width="530" caption="stasiun Menes, perhatikan pada halaman Stasiun, sebelah kiri gambar, adalah kandan Kambing (dok. Pribadi)"][/caption] Baru-baru ini, untuk suatu tugas, saya ditempatkan di daerah saketi, daerah yang berjarak sekitar 8 km dari Menes, seminggu di Saketi, ingatan saya kembali pada cerita tentang Menes sebagai kota Pelajar. Benarkah kota kecil ini, memiliki cerita panjang dengan pendidikan? Untuk menguji kebenaran tentang informasi yang saya terima empat tahun itulah, saya rajin mengunjungi Menes, dengan satu tujuan, mencari kebenaran informasi yang saya terima dulu, disamping, mudah-mudahan menemukan sisi lain dari yang saya cari sebagai tambahan yang memperkaya Menes.
Sisi lain yang saya temui di Menes adalah stasiun Menes. Stasiun Menes adalah stasiun antara yang menghubungkan antara kota Rangkas Bitung di kabupaten Lebak dan Stasiun Labuan di Kabupaten Pandeglang. Pada masa keemasannya, stasiun Menes sebagai stasiun sibuk, menghantarkan mereka yang menimba ilmu dari berbagai kota di daerah Banten dan sekitarnya, termasuk lampung dan Jakarta. Dari Jakarta, mereka datang menuju stasiun Rangkas Bitung, lalu melanjutkan perjalan ke Labuhan dan turun di stasiun Menes. Sedangkan bagi mereka yang berasal dari daerah selatan Banten, juga menggunakan Kereta Menuju Saketi, di Saketi perjalanan di lanjutkan dengan mengganti Kereta Api yang menuju Labuhan dan turun di Stasiun Menes.
[caption id="attachment_279026" align="aligncenter" width="597" caption="Rumah Pengatur sinyal, yang kondisinya memprihatinkan, dikelilingi rumah penduduk (dok. Pribadi)"]
Yang menandai bahwa di sini dulu ada stasiun adalah Tulisan Menes pada dinding stasiun, masih tersisanya jalur Rell di depan stasiun, adanya rumah pengatur sinyal di sisi Barat stasiun dan plang nama bahwa tanah yang berada disisi barat stasiun itu, milik PJKA.
[caption id="attachment_279027" align="aligncenter" width="597" caption="Emplasement itu kini digunakan untuk jemuran pakaian (dok. Pribadi)"]