kudengar suara Bung Karno di antara debu jalanan
tatkala orang-orang berlari memburu mimpi
terjerembab dalam caci-maki
lalu ling-lung di pusaran angin
apa yang kita harap
dilibas yang punya kehendak
nyaris tanpa jeda
menghujam ke ulu hati
serentak
spontan
kapan kita bicara saling menatap mata
bukan untuk hari ini
tapi demi sisa usia
pergilah ke ujung kali
berkaca pada air yang coklat kehitaman
bernafas bersama amoniak yang menyesakkan
bukan untuk berharap
tapi demi memintal sesal
Bung Karno
Bung Karno
tak kudengar lagi suara lantangmu
isson khairul -dailyquest.data@gmail.com
Jakarta, 2 Juni 2017