Mohon tunggu...
Inggit Suryani
Inggit Suryani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Sejati

Ibu Rumah Tangga yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Penipuan melalui BCA One Klik

30 Juni 2019   05:37 Diperbarui: 29 Agustus 2020   00:23 26447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era revolusi digital 4.0 masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat, terutama perkembangan pembayaran digital atau "pembayaran zaman now" yang kian hari kian marak digunakan, dan cenderung semakin booming.

Ada berbagai macam sistem pembayaran yang menawarkan segudang fasilitas dan kemudahan pengguna dalam berbelanja apalagi ditambah dengan beraneka ragam promosi seperti cashback, diskon besar-besaran, belanja dulu bayar belakangan, dsb.

Penawaran tersebut membuat para pengguna dan merchant semakin diuntungkan dengan sistem pembayaran digital.Di satu sisi sangat memudahkan, disisi yang lain terkadang dapat merugikan.Seperti yang baru saja saya alami.

Saya adalah pengguna sistem pembayaran digital sekaligus pelaku bisnis online yang sudah terbiasa melakukan transaksi pembayaran digital. Namun baru kali ini hampir mengalami  penipuan.

Ada banyak modus operandi penipuan pembayaran online salah satunya yang tergolong "canggih" adalah pembayaran melalui oneklik BCA. Dan saya bukan pengguna dari sistem tersebut. Namun ada beberapa tahapan transaksi yang menurut saya sangat janggal.Dalam hal ini saya sebagai pihak seller  yang akan  menerima pembayaran transfer.

Kejanggalan yang pertama adalah pihak buyer meminta 16 digit nomor kartu yang tertera pada kartu ATM saya. Seumur  hidup selama menekuni bisnis online, belum pernah sekalipun dalam transaksi pembayaran diminta untuk memberikan 16 digit nomor kartu ATM, dengan dalih si buyer tidak dapat melakukan transfer apabila tidak mengetahui nomor kartu si penerima.

Bahkan untuk menguatkan alibinya, si buyer mengirimkan screenshoot pembayaran lewat BCA oneklik yang menunjukkan keharusan mengetik nomor kartu atm pihak penerima. Tidak hanya itu saja sugestinya, foto KTP pun diberikan. Menambah daftar kejanggalan selanjutnya, karena tidak pernah saya menerima foto KTP buyer untuk melakukan pembayaran online.

Untuk beberapa saat dibuat hampir percaya. Namun akal sehat saya tetap meragukan.

Akhirnya saya mencoba mencari informasi di google dan ketemulah artikel yang menjelaskan bahwa 16 digit kartu ATM dan OTP tidak boleh dibagikan dan diketahui oleh siapapun termasuk pihak yang mengaku dari Bank. 

Yang kedua, akun buyer saya waktu chat transaksi di aplikasi jual beli online ternyata dibanned (dianggap sebagai akun suspecious/mencurigakan)oleh penyedia jasa transaksi(saya tidak dapat menyebutkan). Inilah yang meyakinkan saya bahwa buyer tersebut mencoba melakukan penipuan pembayaran. Akhirnya semua akses  baik via wa, maupun ke toko online,  saya blokir.

Kejanggalan terakhir yang semakin meyakinkan sekaligus menggelikan, yaitu pada saat menerima transaksi-transaksi berikutnya, ternyata semua screenshoot pembayaran BCAoneklik milik buyer menunjukkan saldo yang sama persis!!! yaitu Rp 4.650.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun