Di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Setiap peristiwa dengan peristiwa lainnya selalu ada rangkaiannya ataupun benang merahnya baik itu terkait secara langsung ataupun tak langsung. Logika dasar hukum sebab-akibat atau hukum alam Aksi=Reaksi secara keilmiahan menyimpulkan teori itu selalu bekerja.
Di luar sisi ilmiah, bagi orang yang beragama segala sesuatu yang terjadi di dunia ini berdasarkan Izin dari Yang Maha Kuasa. Dengan begitu setiap cita-cita yang kandas dari seseorang ataupun segolongan seharusnya tidak membuat mereka melakukan hal-hal yang negative ataupun memprotes keras sebuah peristiwa yang telah terjadi. (dalam sisi keagamaan tentunya).
Bila melihat kontestasi politik seusai Pilkada DKI 2017 kita melihat suatu gerakan secara massive untuk memprotes kemenangan Anies yang dilakukan para pendukung Ahok yang belum berhasil Move On. Bahkan terang-terangan mereka membuat komunitas baru dengan menggunakan taggar #menolakmoveon. Meskipun bagi saya itu hal yang lumrah tetapi bagi sebagian orang mungkin terasa menggelikan. Apa mau dikata negeri ini memang masih belajar dalam berdemokrasi.
Sebagian dari pendukung Ahok masih tak henti-hentinya mempermasalahkan Program DP 0 Rupiah yang dicanangkan Anies-Sandi dalam kampanye kemarin. Menurut mereka tidak masuk akal sama sekali. Meski pilkada sudah usai, Secara massive mereka berulang-ulang berteori di media-media social untuk mendiskreditkan program hunian murah Anies-Sandi.
Kalau saja mereka mau berpikir positif dan tidak suudzon tentu mereka akan melihat dulu apa yang akan dikerjakan oleh Anies-Sandi untuk mewujudkan program tersebut. Jangan belum apa-apa sudah digembar-gemborkan itu Program Mimpi.
Sebenarnya Istilah DP 0 Rupiah itu sering kita dengar dalam marketing Perusahaan Leasing. Secara fakta memang tidak akan terjadi secara murni DP 0 Rupiah diberlakukan oleh perusahaan leasing ataupun Bank KPR. Tetapi dengan teknik tertentu dalam Skema Pembiayaan hal tersebut bisa dilakukan dengan suatu asumsi bahwa seolah-olah itu dilakukan dengan DP 0 Rupiah dengan syarat tertentu.
Program Anies-Sandi menjadi salah satu Program yang dianggap titik lemah dari Anies sehingga bagi mereka yang belum move-on terus menerus menyerangnya dengan isu itu.
“Serangan-serangan” itu tentu saja mengganggu Anies – Sandi yang sedang dalam masa transisi. Belum juga menjabat mereka sudah ditagih janji-janjinya dan direcokin istilahnya.
Tetapi kemudian datang sebuah peristiwa tidak terduga. Jokowi tiba-tiba hari kemarin meresmikan Gerakan Pembangunan 1 Juta Rumah DP 1%. Program ini sejak tahun 2015 sudah dicanangkan Jokowi. Dan kemarin dilakukan Peletakan Batu Pertama untuk Rusunami di Tangerang Selatan. Ada 16 kota yang sudah dicanangkan untuk itu.
Program Rumah Murah DP 1% itu skema pembiayaannya DP memang 1% sementara jangka waktu angsuran mencapai 20 tahun. Angsuran per bulan karena ini untuk Pekerja maka nilai angsurannya di kisaran Rp. 700 ribuan per bulan.
Secara logika harga Tanah di Tangerang dengan di Jakarta tidak signifikan bedanya. Bila kita bayangkan sekilas, skema pembiayaan dengan DP 1% dan angsuran Rp.700 ribuan per bulan dengan skema Pembiayaan DP 0 Rupiah (syara tertentu) dengan Angsuran yang disesuaikan dengan harga tanah di Jakarta tentu dapat disimpulkan Masuk Akal.