Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suka Duka Meneriap Tanpa Basa Basi

23 Januari 2017   06:41 Diperbarui: 23 Januari 2017   08:10 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menajam harapan di ujung tempaan
mekanisme suntikan belajar di lapangan
sekarang aku masih mengejar jumlah
untuk kesenangan belaka
Ini Talkshow dan OVJ jadi favorit
aku bukan siapa siapa disini

Mengabdi rindu sepanjang sunyi
aku rindu seperti dulu lagi
kesenangan merangkai diri setiap hari
buka harapan pasti sepenuh ceria

Suka duka meneriap tanpa basa basi
ingin terus kutulis semua tentang itu
bangkit harapan pasti menonjolkan rasa hebat
berhenti dari maksiat untuk jalan kebaikan
kau harus tahu dengan hal itu
kabar bagus dari Majalah Kerabat
bukti MTsN Angkinang semakin maju

Jalani hari hari seperti biasa
motivasi dari seorang teman
ramai pulang audisi DA 4
mencintai MTsN Angkinang sepenuh hati
sungguh ini hal yang teramat lumrah
meneguh simpati di batas wacana

Keberagaman perkaya warna bangsa
terus menulis dengan semangat
tak ingin kelangsungan baying bayang
dipikirkan dulu baru ditulis
aku akui selama ini jauh dari nilai agama
semoga kalian sehat walafiat
yang lumrah menjalani menyemai tulisan

Kembali kemajuan dengan semangat pulang
ayo bantu orangtuamu sekarang
senantiasa menerima kebenaran
aku tak terlalu berharap banyak dengan hal itu
teruslah berbuat kebajikan dimanapun berada
menikmati lagu lagu Mansyur S

Melebar suara sepenuh hati
sampulai dodol dan domba Garut
terkadang aku merasa malu dengan hal ini
bahagia itu bisa mereka nikmati
lambaian diri masa lalu yang gundah

Kandangan, 20 Januari 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun