Mohon tunggu...
hony irawan
hony irawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penggiat Advokasi dan Komunikasi Isu Sosial, Budaya dan Kesehatan Lingkungan

pelajar, pekerja,teman, anak, suami dan ayah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Data dan Fakta Terkini Air Minum & Sanitasi Indonesia 2019

18 Maret 2019   07:12 Diperbarui: 26 April 2021   10:52 23568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diare sebagai penyakit menular yang salahsatunya akibat sanitasi buruk, berdasarkan laporan WHO tahun 2012 menjadi penyebab terbesar kematian balita di Indonesia yang mencapai 31.200 balita pada saat itu. 

Pada tahun yang sama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan melaporkan terjadi 214 kejadian diare dari 1000 orang pertahun. Kejadian diare pada bayi di bawah 1 tahun lebih besar lagi, mencapai sebesar 831 per 1000 bayi (Kemenkes, 2012).

Meski akhirnya peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia naik di tahun 2017 menjadi katagori tinggi atau high human development setelah naik 0,63 poin atau tumbuh mencapai 0,90% hingga mencapai 70,81, namun melihat prevalensi kejadian diare Riskesdas 2018 dimana kejadian diare secara nasional meningkat pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2013, maka ini perlu diwaspadai terutama kejadian diare pada bayi dan balita. 

Mengingat rendahnya akses sanitasi layak mengakibatkan stunting yang tidak hanya terkait dengan fisik pendek, juga kemampuan berfikir.

Sanitasi buruk juga mengakibatkan pencemaran sumber air. Tahun 2014, Kementerian Pekerjaan Umum menyebutkan bahwa sebanyak 53 sungai yang diteliti di Indonesia, mayoritas atau 76,3% sudah tercemar kotoran organik dan logam. Hal ini menyebabkan perlu biaya lebih besar untuk mengolah air baku menjadi air bersih.

Sinergi dan kolaborasi menjadi kata kunci keberhasilan strategi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan ke-6 yaitu menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua di tahun 2030. 

Demikian disampaikan Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Bappenas, pada lokakarya Pokja terkait air minum dan sanitasi di Provinsi Jawa Tengah. 4 Oktober 2018.

Potensi Pendanaan

Potensi pendanaan (Dokpri)
Potensi pendanaan (Dokpri)

Berbagai potensi pendanaan sektor air minum dan sanitasi di luar APBD terus meningkat. Meski belum dipastikan gap dengan perkiraan kebutuhan untuk mencapai Universal Access 2019 yang untuk sanitasi saja mencapai Rp. 273 Trilyun (Bappenas, 2015), namun potensi pendanaan ini diharapkan dapat mengungkit investasi dari berbagai pihak dalam pengarusutamaan pembangunan air minum dan sanitasi Indonesia.

  Pembelajaran dari Daerah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun