kepada siapa harus ada sapa
pemulung di sepanjang trotoar
atau maling dengan suara koar?
papa melarat
Papa sekarat?
uh, keparat
tiada uap juga suap
haus kepada lapar
kami, sakit lalu mati
sedang kau melar
pura-pura sakit
kenyang oleh suap, lembar-lembar
rrr piii, ah.Â
_______
Kupang, '17
HETanouf
Komunitas Penulis Kompasiana Kupang dan NTT
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!