Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Welbz

19 Juni 2018   00:49 Diperbarui: 19 Juni 2018   09:16 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (omar momani cartoons)

Welbz berlari mendekat. Meminta bola. Sayangnya, bola itu digiring sendiri ke tengah. Umpan satu-dua ditunjukan pemain itu dengan pemain tengah lainnya.

Welbz tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya setelah tidak dioper bola. Ia tahu, serangan itu akan mudah dipatahkan pemain bertahan Tunisia. Kalau tidak langsung dibuang keluar lapangan, bola itu akan ditendang jauh ke tengah. Kepercayaan diri Welbz meyakini, bola akan dibuang ke kiri lapangan.

Dengan lari-lari kecil, ia memperkirakan akan sejauh mana bola itu dibuang.

Baaam! Terjadi benturan. Bola liar, tapi lebih dekat ke pemain bertahan Tunisia. Bola ditendang keluar. Welbz mendapat bola itu. Meski sedikit tergelincir, ia berusaha mengendalikan bola dan tubuhnya.

Satu pemain lewat. Dua. Tiga. Pemain keempat Tunisia langsung menerjang dengan menjulurkan kaki. Welbz terjatuh. Bola masih dekat dengan kakinya.

Wasit hendak meniup pluit karena itu gerakan pelanggaran. Sialnya, bola diambil pemain Inggris lain. Wasit memutuskan permainan berlanjut. Welbz kesal, mengapa bola itu diambil. Ketika hendak mendekat garis terakhir pertahanan Tunisia, kembali gagal.

***

Welbz menghampiri barisan suporter Inggris di stadion. Pertandingan berakhir. Inggris menang atas Tunisia. Dua gol terlambat dari Inggris dicetak Welbz. Satu di antaranya dari titik putih karena ia dijatuhkan pemain belakang Tunisia. Satu lainnya dengan sundulan kepala pada tambahan waktu babak kedua.

Sayang, fans Arsenal itu tidak menyaksikan laga Inggris melawan Tunisia. Ia tertidur sesaat setelah Welbz dimainkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun