Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keluarga Paling Bising Sedunia

17 Juni 2017   17:07 Diperbarui: 17 Juni 2017   20:16 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu-satunya yang selalu mengganggu kenikmatan saya ketika asyik menulis atau membaca di Panggung Renung adalah kebisingan. Sumbernya berada di sebuah rumah bercat putih kusam banget, yang menghadap jalan setapak selebar 1 m menanjak ke arah jalan aspal di jalan RT tetangga.

“Neneeeek! Mana mainannya?!” teriakan seorang balita.

Nah, apa saya bilang, ‘kan? Saya baru saja mulai membuat kalimat awal untuk sebuah narasi sepanjang satu alinea ditemani secangkir kopi hitam yang masih mengepulkan aroma, teriakannya langsung menerjang pendengaran.

Ah, balita itu kembali tidak bisa mengerti soal suaranya dan suasana malam.

Kalau saya tidak keliru, usianya sekitar dua setengah tahun atau seusia dengan pembangunan Panggung Renung. Saya hafal sekali karena memang ruang berkarya saya adalah Panggung Renung dengan pijakan berupa fondasi umpak dan berkolom kayu ulin, dan posisinya berseberangan dengan rumah tinggal keluarga balita itu.

“Nenek! Mainannya…”

“Mainan ape?!” bentak neneknya.

Nada neneknya pun tidak mau kalah lantang. Menggelegar, dan memantul dari tebing seberang.

Sebuah pertanda buruk, lebih bahaya daripada geledek, pikir saya.

“Mainan…”

Kagak tau!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun