Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Totalitas dalam Berkarya

25 Februari 2018   15:16 Diperbarui: 26 Februari 2018   04:17 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengurus dan Membiayai Pencetakan

Di Balikpapan saya belum menemukan percetakan yang bisa saya andalkan. Untuk sementara saya masih mengandalkan percetakan di Jawa, yang saya dapatkan alamat dan nomor hubungnya melalui internet.

Kali ini, bahkan lebih 3 buku saya, sebuah percetakan di Jawa akan kembali menjadi mitra berkarya saya. Jumlahnya berapa, percetakan itu sudah hafal, yaitu 20 eksemplar dengan tanda "edisi terbatas". Surat-menyurat secara resmi-elektronik tetap saya lakukan sebagai itikad baik, niat serius, dan terjaga arsipnya dalam kotak surel saya.

Biaya mayoritas buku saya berasal dari tabungan saya sendiri. Hanya buku kumpulan kartun yang mendapat donasi dari keluarga saya karena jumlahnya 50 eksemplar. Kali ini pun saya sendiri yang akan membiayai pencetakannya, meski jumlahnya sedikit (20 eksemplar) dan cukup menambah biaya produksi.

Saya pernah mencetak lebih dari 300 eksemplar di sebuah percetakan pada buku pertama saya tetapi tidak habis terjual. Sebagian besar akhirnya saya bagi-bagikan sebagai bonus pembelian buku-buku terbaru saya. Saya belajar dari pengalaman itu, dan kesadaran sebagai bukan siapa-siapa secara popularitas di antara sekian ribu bahkan juta penulis di Indonesia.

Saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama ibarat pepatah ngawur, "Bahkan seekor keledai pun tidak mau menjual buku". Meski sedikit, yang terpenting, terabadikan dalam buku, dan tersimpan juga di Perpustakaan Nasional dan Daerah. Tidaklah perlu tersimpan di rak buku presiden atau wakil rakyat. 

Mengemas dan Mengirim kepada Para Pemesan

Pada bagian ini memang belum saya lakukan. Tetapi, dari buku-buku saya sebelumnya, saya selalu melakukan pengemasan dan pengiriman sendiri.

Kepada pemesan/pembeli, sebelumnya, saya beritahukan bahwa saya mengirim melalui jasa pengiriman biasa, bukan dengan jasa swasta yang cepat tetapi mahal. Hal ini saya sampaikan agar tidak terjadi ongkos kirim lebih mahal daripada harga buku. Sayangnya, untuk wilayah yang jauh, semisal NTT, ongkos kirim selalu lebih mahal.

Tidak lupa saya kirimkan resi pengiriman. Hal ini sangat penting, baik bagi saya maupun pemesan, terkait dengan kepercayaan antara saya dan pemesan. Dengan adanya resi, saya dan pemesan pun bisa memantau perjalanan kiriman itu.

Mengiklankan atau Mempromosikan Calon Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun