, Pantai Ketapang Kupang
sebatang ketapang menghadang
tendangan-tendangan laut dan
sikutan-sikutan saku seragam
lihatlah laut telah merobek
bebak-bebak dan kain-kain ikatmu
kala seragam dan rupiah merompal
pinggul-pinggul karangmu
lihatlah saku-saku seragam dan rupiah memerkosa
nona-nona karangmu melahirkan beton-beton
menyingkirkan ketapang-ketapang
mengusir anak-anak pesisir
o, bapatua, mama, kaka, adinona
sebenarnya bukanlah tendangan laut
tetapi usapan tanda kasih sayangnya
hanya saku seragam dirasuki kerakusan
usapan difitnah sebagai abrasi
o, bapatua, mama, kaka, adinona
ketapang dan laut telah lama bercinta
saling usap saling peluk saling pangku
tetapi kerakusan saku seragam tidak kenal
apa sejati kasih sayang
o, bapatua, mama, kaka, adinona
kasih sayang ketapang dan laut telah dituduh
perbuatan mesra untuk umum
oleh mata-mata rakus saku seragam
mereka merajam pinggul-pinggulmu dengan
batu-batu berisi rupiah-rupiah siap diraup
o, bapatua, mama, kaka, adinona
ketapang dan laut tidak bisa menghitung rupiah
tetapi saku-saku seragam mahir luar kepala
bapatua, mama, kaka, adinona tersedu
di pangkuan sebatang ketapang
sebatang ketapang masih tegar menjagai
sepinggang ramping pangku tanda
hangatnya pelukan rindangnya kasih sayang
meski sikut-sikut saku seragam tidak sudi reda
mendera setepian mulus pinggulmu
*******
Kupang, 11 Oktober 2017