Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Cincinnati Masters Penuh Kejutan, US Open 2019 Bakal Seru

19 Agustus 2019   13:56 Diperbarui: 20 Agustus 2019   01:49 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arena Lindner Family Tennis Center tempat berlangsungnya 2019 Western & Southern Open (sumber: Journal-News.com)

Kejutan demi kejutan mewarnai turnamen tenis "2019 Western & Southern Open" atau "Cincinnati Masters". Arena Lindner Family Tennis Center di kota Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat menjadi saksi tampilnya juara baru sekaligus tersingkirnya sejumlah petenis papan atas dunia.

Di turnamen pemanansan menjelang grand slam US Open 2019 itu, para favorit juara gagal meraih piala. Di tunggal putra, peringkat 1 ATP sekaligus juara bertahan Novak Djokovic (Ceko) tumbang di babak semifinal. Sementara itu peringkat 3 ATP dan juara tujuh kali Roger Federer (Swiss) juga tersingkir di babak ketiga atau perdelapan final.

Di tunggal putri, juara bertahan Kiki Bertens dari Belanda harus angkat oper setelah kalah di babak kedua. Runner-up tahun 2018 Simona Halep (Rumania) juga kandas di babak ketiga. 

Favorit juara lainnya, peringkat 1 WTA Naomi Osaka (Jepang) tersingkir di babak perempat final. Peringkat 2 WTA dan juara French Open 2019 Ashleigh Barty (Australia) kalah di babak semifinal.

Daniil Medvedev (sumber: ATPTour.com)
Daniil Medvedev (sumber: ATPTour.com)

Untuk tunggal putra, gelar juara digondol oleh unggulan ke-9 Daniil Medvedev (Rusia) yang menang atas unggulan ke-16 dari Belgia David Goffin. Medvedev menang dua set langsung 7-6(7-3) dan 6-4. 

Ini adalah gelar pertama Medvedev di tahun ini. Sementara bagi Goffin, ini adalah kali pertama dirinya mencapai babak final turnamen tenis kelas ATP Masters 1000.

Menghadapai Goffin, Medvedev yang berpostur jangkung 1,98 meter nampak bermain santai. Tinggi badannya memang memudahkan untuk meng-cover lapangan, tetapi ia juga bermain taktis menghadapi penampilan Goffin yang juga bermain apik. Pertandingan antara keduanya berlangsung menarik.

Set pertama berlangsung seru karena keduanya saling mengejar ketertinggalan. Kemenangan Medvedev di tie break saat kedudukan 6-6 membuat Goffin harus mengatur kembali strateginya. Namun, Medvedev bermain lebih bagus daripada Goffin. Medvedev hanya melakukan satu kali double faults dibandingkan Goffin yang tujuh kali.

Servis keras dan tajam menjadi andalan utama Medvedev, sebagaimana kebanyakan petenis jangkung lainnya. Ia mencatat 10 kali servis as. Set kedua pun ia selesaikan dengan servis as yang tidak dapat disambut Goffin. Secara hitungan poin, Medvedev meraih angka 78 dibandingkan Goffin yang 57.

Setelah mencatat hasil bagus di Cincinnati, peringkat ATP kedua petenis tersebut bakal terkerek naik minggu ini. Medvedev pasti naik tiga tingkat dari posisi 8 ATP ke 5 ATP. Ia mendapatkan tambahan poin 965. Sementara itu Goffin naik empat tingkat ke posisi 15 dunia.

Sementara itu, bagi Djokovic, meski gagal mempertahankan gelar di Cincinnati, ia masih tegar di peringkat 1 dunia. Ini karena selisih poin dengan petenis yang berada di peringkat kedua, Rafael Nadal (Spanyol), cukup jauh yakni 3740 poin. Kekalahan di Cincinnati hanya mengurangi poinnya sebanyak 640 atau 5% dari poin sebelumnya.

Federer yang kandas di babak kedua juga masih tetap berada di posisi 3 ATP meskipun poinnya berkurang  cukup banyak, 510 poin. Tahun lalu, Federer adalah runner up Cincinnati Masters.

Di sisi lain, kekalahan Djokovic dan Federer membawa hikmah. Keduanya memiliki waktu lumayan cukup untuk mengevaluasi permainan mereka di lapangan keras (hard court) yang juga dipakai oleh grand slam US Open 2019. Mereka juga punya cukup waktu untuk berlatih hingga pertandingan babak utama dimulai nanti pada 26 Agustus.

Sementara itu di nomor tunggal putri Western & Southern Open, petenis AS unggulan ke Madison Keys menggondol gelar juara setelah mengalahkan petenis Rusia Svetlana Kuznetsova dengan angka sangat ketat 7-5, 7-6(7-5).

Madison Keys (sumber: WTATennis.com)
Madison Keys (sumber: WTATennis.com)

Ini adalah gelar terbaik Keys selama berkarir di dunia tenis profesional. Sebagai informasi, turnamen tersebut dikategorikan sebagai turnamen level Premier 5 yang levelnya berada di bawah Grand Slam dan Premier Mandatory.

Bagi Kuznetsova, pencapaiannya di babak final kali ini menandai kebangkitannya setelah cukup lama absen di arena tenis profesional karena cedera tangan. Ia rehat sekitar satu setengah tahun lamanya untuk menjalani pemulihan.

Absen bertanding membuat peringkat Kuznetsova pun melorot drastis. Di Cincinnati tahun ini, petenis 34 tahun itu mendapatkan fasilitas wild card dengan bermodalkan peringkat 153. Namun ternyata ia bermain sangat bagus hingga mencapai babak final.

Kuznetsova mengalahkan empat petenis unggulan di babak sebelumnya seperti unggulan ke-11 Anastasija Sevastova (Latvia) di babak pertama, unggulan ke-8 Sloane Stephens (AS) di babak ketiga, unggulan ke-3 Karolina Pliskova (Ceko) di babak perempat final dan puncaknya mengalahkan unggulan teratas Barty di babak semifinal. Nampaknya Kuznetsova sudah 100 persen pulih.   

Dengan hasil tersebut, Keys naik delapan tingkat ke posisi 10 WTA dan Kuznetsova meroket hingga 91 tingkat dari peringkat 153 ke 61 WTA.

US Open 2019 bakal seru

Berdasarkan hasil dua turnamen pemanasan US Open, Rogers Masters dan Western & Southern Open, US Open 2019 nampaknya bakal seru. Turnamen grand slam terakhir di tahun 2019 ini sudah dimulai hari ini dengan mempertandingkan babak kualifikasi untuk tunggal putra dan tunggal putri. Babak utama akan mulai berlangsung 26 Agustus hingga berakhir nanti pada 9 September.

Untuk tunggal putra, Djokovic sebagai juara bertahan akan berusaha mempertahankan gelar juaranya. Runner-up tahun lalu, Juan Martin del Potro dari Argentina, sudah pasti absen karena cedera lututnya yang belum pulih. Sejauh ini dalam daftar petenis unggulan di tunggal pria, hanya del Potro yang menyatakan absen.

Kita sudah melihat Nadal menggondol gelar juara Canadian Open awal Agustus lalu. Dengan hasil tersebut, Nadal punya peluang besar menjadi juara di US Open nanti. Medvedev juga nampaknya bakal diperhitungkan di US Open tahun ini. Bagaimana tidak? Ia mencatat hasil sangat mengagumkan dalam dua minggu ini, meraih babak final di Canadian Open dan tampil sebagai juara di Cincinnati Masters.

Tetapi siapapun yang menjadi juara US Open 2019 tidak akan menggoyahkan posisi Djokovic sebagai raja tenis dunia. Poinnya masih cukup untuk duduk di singgasananya lebih lama lagi walaupun ia kandas di babak pertama sekalipun. 

Djokovic sendiri saat ini dalam kondisi prima dan kemungkinan besar tidak akan kandas di babak awal. Sudah pasti ia akan bertekad mempertahankan gelarnya sekaligus membidik gelar keempat US Open. 

Sebelumnya Djokovic sudah tiga kali juara yaitu di tahun 2011, 2015 dan 2018.  Tapi ia amasih belum mengungguli rekor Federer yang juara US Open lima kali berturut-turut yakni tahun 2004 hingga 2008.

Untuk tunggal putri, masing-masing petenis masih memiliki peluang yang sama untuk menggondol gelar juara. Juara bertahan Osaka menyatakan keraguannya bisa mempertahankan gelar juara setelah mengalami cedera lutut. Ia terpaksa mundur di set ketiga atau set penentuan ketika menghadapi Sofia Kenin (AS) di babak perempat final turnamen Western & Southern Open. Waktu itu skornya 4-6, 6-1 dan 0-2.

Finalis tahun lalu Serena Williams juga khawatir tidak dapat mengikuti US Open 2019. Serena mengalami cedera punggung sehingga harus undur diri di babak final Rogers Cup dua minggu lalu. Terakhir ia menarik diri dari turnamen Western & Southern Open beberapa saat sebelum dimulai. Kita tunggu saja kabar dari Williams.

Ada yang nampak pesimis tetapi ada pula yang optimis. Pencapaian menggembirakan Kuznetsova di tahun 2019 bisa saja membuatnya menjadi kuda hitam di US Open 2019. Juara US Open 2004 itu kini berusaha bangkit kembali usai rehat cukup lama karena cedera tangan.

Kuznetsova sudah menunjukkan hasil bagus dengan lolos ke perempat final Lugano, Swiss April lalu. Ia juga mencapai babak ketiga Rogers Cup atau Canadian Open awal Agustus lalu. Terakhir, ia mencapai babak final Western & Southern Open.

Yang jelas, kompetisi perebutan posisi puncak WTA masih berlangsung dan kali ini lebih seru. Tujuh petenis putri penghuni peringkat 1 hingga 7 WTA nampaknya akan berkompetisi dan punya peluang menjadi petenis nomor satu dunia.

Selisih poin ketujuh petenis tersebut cukup berdekatan. Juara tunggal putri US Open 2019 akan mendapat tambahan 2000 poin. Jumlah poin itu setara dengan poin juara tunggal pria. 

Osaka sendiri punya beban berat harus mempertahankan gelar juaranya. Bila ia berhasil juara, ia berpeluang mengakhiri musim ini di peringkat satu dunia. Bila ia gagal juara, ia harus rela menyerahkan mahkotanya ke petenis lainnya.  

Daftar unggulan sudah disusun, mengacu pada peringkat WTA per 19 Agustus 2019 dan melihat catatan turnamen lapangan hard court terakhir yang pernah diikuti. Tiga petenis yang punya peluang kuat menjadi ratu tenis dunia bila menjadi juara US Open 2019 adalah petenis nomor satu dunia saat ini Osaka, lalu peringkat dua Barty dan peringkat tiga Pliskova.

Empat petenis lainnya juga punya peluang menjadi nomor satu dunia bila mereka mampu menjadi juara. Tetapi dengan catatan petenis unggulan di atasnya tumbang di babak awal. Keempat petenis itu adalah peringkat empat hingga tujuh dunia, Simona Halep (Rumania), Elina Svitolina (Ukraina), Petra Kvitova (Ceko) dan Kiki Bertens (Belanda).

Sejumlah petenis muda putri juga mungkin membuat US Open semakin seru, khususnya para petenis tuan rumah. Selain Serena Williams, sang kakak Venus Williams juga bakal dijagokan publik tenis AS setelah tampil bagus sebagai perempat finalis di Cincinnati.

Keys, juara Western & Southern Open pasti akan mendapat dukungan kuat. Begitu pula dengan juara US Open tahun 2017 Sloane Stephens. Petenis lainnya adalah Danielle Collins yang menjadi semifinalis Australian Open tahun ini.   

Di jajaran petenis muda, beberapa petenis mungkin akan membuat kejutan dan membuat US Open menjadi lebih seru. Mereka sudah punya catatan bagus di beberapa turnamen sebelumnya. Mereka adalah Kenin (20 tahun), Amanda Anisimova (17 tahun) dan pastinya Cori Gauff (15 tahun).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun