Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Hal-hal yang Membahayakan Pengguna Jalan

29 November 2018   21:10 Diperbarui: 30 November 2018   20:39 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: megapolitan.kompas.com

Sebagian pengendara motor ada yang berniat belok ke kanan atau ke kiri tetapi menyalakan lampu sein atau riting yang berlawanan arah. Sebagian dari kita mungkin kerap menuduh emak-emak yang berperilaku demikian sampai-sampai muncul meme doa agar ketika di jalan tidak menemui emak-emak yang keliru menyalakan lampu sein.

Tetapi jangan hanya menuduh emak-emak karena sebagian pria pun juga berperilaku demikian. Beberapa kali saya menjumpai pengendara pria yang keliru menyalakan lampu sein. Juga tidak hanya motor, mobil pun ada juga yang demikian. Tetapi karena biasanya kaca mobil gelap, tidak terlihat apakah pengemudinya seorang emak-emak atau seorang pria.

Terkadang ada pengendara kendaraan yang bermaksud belok kanan atau kiri tetapi enggan menyalakan lampu sein, atau menyalakan lampu sein sesaat sebelum belok. Nah, ini lebih berbahaya lagi bagi pengendara kendaraan lainnya. Apalagi jika mendadak belok, ini sangat membahayakan kendaraan di samping atau belakang kendaraan tersebut.  

Saran dari Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengenai cara berbelok yang baik bisa kita ikuti untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan. Anda bisa membacanya di sini.

Saya pernah beberapa kali menjumpai mobil yang tidak menyalakan lampu sein ketika belok atau pindah lajur di jalan raya. Salah satu yang saya ingat adalah sebuah mobil yang berpindah lajur secara mendadak dari lajur yang berdekatan dengan pulau jalan hingga ke deretan pertokoan di seberang jalan. Sekitar empat lajur ia lewati tanpa sekalipun menyalakan lampu sein, membuat saya yang berada di belakangnya harus sport jantung.

Saya juga ingat dulu ketika lepas kuliah pernah terlibat dalam kecelakaan gara-gara pengendara lain belok mendadak dan tanpa sein. Suatu hari saya dalam perjalanan pulang menaiki motor butut melewati suatu jalan raya. Saya sudah berada di lajur paling kiri karena memang motor yang saya kendarai tidak bisa berlari cepat.

Ketika sedang melaju, tiba-tiba dari arah kanan saya muncul sebuah motor sport yang dikendarai oleh seorang pria yang memotong jalur saya, bermaksud hendak belok di sebuah gang kecil di sisi kiri jalan. Motor sport itu sebelumnya tidak terlihat sama sekali dari spion motor saya. Saya sontak terkejut dan secara refleks membanting motor saya ke kiri, membuat saya masuk ke gang tersebut.

Kejadiannya berlangsung begitu cepat. Motor sport itu sempat menabrak badan motor butut saya, membuatnya terguncang dan roboh seketika. Pria itu tertimpa motornya sendiri tepat di mulut gang tapi syukurlah ia tidak mengalam cedera berarti.

Saya ingat ketika motornya diangkat oleh warga, mesinnya dalam kondisi menyala. Saya tidak melihat lampu sein yang menyala artinya ia belok begitu saja tanpa isyarat. Tapi ia bersikukuh mengatakan bahwa ia menyalakan lampu sein. Masalah kami waktu itu selesai dengan dibantu warga setempat. Menurut saya pengendara motor sport itu berperilaku tidak sportif, berbuat salah tetapi keukeuh tidak mengakuinya.

Angkot yang mendadak berhenti menurunkan atau mengangkut penumpang

Bila menyusuri jalanan kota-kota besar, kita perlu waspada dan berhati-hati jika kebetulan posisi kendaraan kita berada tepat di belakang angkot. Tak jarang pengemudinya membelokkan angkot ke tepi jalan atau menghentikan angkotnya secara mendadak untuk menurunkan penumpang atau menjemput penumpang di tepi jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun