Mohon tunggu...
Acep Komarudin
Acep Komarudin Mohon Tunggu... Bankir - Penikmat Umbi Jalar

Pembelajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jangan Kau Cederai Demokrasi Ini

23 April 2019   09:09 Diperbarui: 24 April 2019   02:08 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahfud MD dalam postingan di Twitter menyatakan bahwa kekisruhan yang sekarang terjadi, antara lain disebabkan oleh kurangnya antisipatif KPU dalam penanganan IT sehingga terkesan kurang profesional. Masak, salah input data sampai di 9 daerah ? keadaan seperti ini menimbulkan banyak spekulasi negatif dan semakin memperpanas suasana. Dalam postingan Twitternya @mohmahfudmd tgl 21 April 2019.

Sejak era reformasi 1998 KPU sendiri berfungsi sebagai badan pelaksana pemilihan umum yang harus mampu memfasilitasi pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil. 

Integritas moral sebagai pelaksana pemilu sangatlah penting demi terciptanya negara demokratis. Dalam postingan laman facebook Fahri Hamzah menjelaskan bahwa ironi negara ini yg semakin kisruh antara penyelenggara dengan rakyatnya. Beliau berkata bahwa rakyat yang menggaji KPU dan POLRI sebagai penyelenggara pemilu dan menjaga keadilan.

Tapi KPU melapor rakyat karena ribut soal kecurangan. Dan polri memburu rakyat yang memposting ketidakadilan. Lalu siapa yang melaporkan KPU dan POLRI ?. Tulis Fahri Hamzah dalam postingan FB pada tgl 20 April 2019. Apabila terjadi seperti ini maka independensi KPU dapat dipertanyakan. Tapi penulis tidak berpikir jauh kesana sebab tdk mau berspekulasi yang tanpa ada bukti - bukti pendukung yang kuat. Namun entahlah asas praduga bersalah membuat lembaga Komisi Pemilihan Umum rontok kepercayaannya dimata masyarakat hari ini.

Dengan adanya transparansi perhitungan suara di KPU semoga masyarakat dapat mengawal suara rakyat di masing-masing TPS, penulis berharap jika terjadi ketidak cocokan data antara di formulir C1 dengan data di KPU maka segeralah melapor demi terselenggaranya demokrasi yang adil dan jujur. Dalam catatan ini penulis tidak bermaksud ingin menuding satu kelompok dengan menduga - duga. Tetapi yang penulis lawan adalah kecurangan yang masif sehingga bisa mencederai demokrasi kita hari ini.

Sampai dengan saat ini tgl 22 April 2019 berjalan 5 hari Situng KPU telah menginput data 16,4% angka, ini masih jauh menuju finish. Kami masyarakat Indonesia berharap profesionalitas kinerja KPU dijunjung tinggi sehingga terselenggara pesta demokrasi yang aman dan damai. KPU ini ibarat wasit tertinggi dalam suatu pertandingan olahraga. 

Seorang wasit memiliki wewenang untuk mengatur jalannya pertandingan olahraga. Peran wasit sangat penting demi terselenggaranya sebuah pertandingan dalam olahraga. Maka disini KPU dan Bawaslu harus mengedepankan Integritas dan netralitas tidak berpihak kepada pihak manapun dalam mengatur penyelenggaraan pesta demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun