Mohon tunggu...
Febri Sunanti
Febri Sunanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Memiliki Berat Badan Ideal dengan Diet Ketofastosis

17 Agustus 2017   17:45 Diperbarui: 17 Agustus 2017   17:59 2682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada umumnya setiap orang mendambakan berat badan yang ideal. Berbagai macam cara untuk mendapatkan berat badan yang ideal seperti dengan minum berbagai macam obat pelangsing, melakukan diet dan ada juga dengan melakukan operasi pengambilan lemak dalam tubuh.

Belum lama ini viral OCD (Obsessive Corbuzier's Diet) yang diperkenalkan oleh mentalist kenamaan Indonesia Deddy Corbuzier. Dimana anda dianjurkan untuk bebas dari karbohidrat dan kalori/puasa selama 16 jam. Lain lagi halnya dengan diet Mayo, yaitu dengan puasa garam selama 13 hari penuh.

Mungkin anda tidak begitu popular mendengar diet Ketofastosis. Ketofastosis merupakan gabungan dari Ketogenic dan fastosis. Ketogenic merupakan sebuah pola makan rendah karbohidrat, tinggi lemak dan protein sedang. Sedangkan fastosis sendiri adalah fasting on ketosis yang artinya puasa dalam kondisi ketosis. Ketosis terjadi ketika tubuh tidak lagi ada asupan karbohidrat (glukosa) sebagai sumber makanan untuk diproses menjadi energi. Fastosis bukan sebuah pola makan tapi merupakan sebuah gaya hidup yang harus diaplikasikan seumur hidup.

Pada intinya pelaku diet keto justru diharuskan mengonsumsi lemak dalam jumlah tinggi, rendah protein dan kurang, bahkan tanpa karbohidrat. Keton akan menggantikan karbohidrat sebagai sumber utama energi, yang artinya tubuh akan menggunakan dan membakar lemak. Diet keto saat ini dipercaya dapat menjadi salah satu diet yang ampuh untuk membuat berat badan turun dengan cepat.

Selain pola makannya yang rendah karbo, tinggi lemak dan sedikit protein, waktu makannya pun juga diatur dalam 3 tahapan tertentu, yaitu:

  • Fase induksi

Sumber makanan berasal dari lemak hewani, seperti daging, ayam, seafood, telur, dan produk-produk dairykecuali susu.

  • Fase Konsolidasi

Sumber makanan berasal dari lemak hewani dan sayur yang memiliki batang dan bunga.

  • Fase Pemeliharaan

Gabungan dari menu fase induksi dan fase konsolidasi. Selain melakukan fase-fase tersebut, diet ini juga diikuti oleh puasa yang dikenal dengan istilah 16/8. Istilah tersebut maksudnya adalah berpuasa selama 16 jam dan 8 jam makan. Makan paling malam adalah pukul 8 malam, kemudian puasa makan hingga pukul 12 siang. Ketika sedang dalam waktu puasa makan tersebut, anda dianjurkan untuk minum air putih yang banyak, serta mengkonsumsi VCO (Virgin Cocomut Oil) dan jangan lupa, yang terpenting dalam melakukan diet ini anda tidak boleh makan karbohidrat dan gula sama sekali.

Umumnya orang yang akan menjalankan diet ini akan mengalami "healing crisis", yaitu sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi-kondisi tidak enak yang terjadi saat seseorang mengubah sistem metabolisme. Mengubah metabolisme tubuh berarti juga akan berdampak pada pergantian sel-sel tubuh untuk menyesuaikan dengan cara kerja yang baru. Itu sebabnya, muncul healing crisis.

Efek samping dari diet ketofastosis yaitu, pada awal pembakaran lemak akan memproduksi zat bernama keton di tubuh. Keton ini menyebabkan tubuh memasuki tahap bernama ketosis. Tandanya, napas jadi bau, lelah, pusing, dan sulit tidur. Sembelit juga mungkin terjadi karena pelaku diet ini harus menghindari makanan berserat, seperti sayur, buah, nasi merah, pasta gandum utuh, sereal, gandum, kentang, dan makanan sumber karbohidrat lainnya.

Menurunkan berat badan itu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Diperlukan berolahraga dan mengatur pola makan yang baik, tidur yang cukup dan menghindari stress. Jika anda melakukan hal tersebut, tidak dipungkiri anda akan memiliki berat badan yang ideal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun