"Kenapa di sini?!"
Mobil melintasi mereka dengan kencangnya. Mencipratkan air pada mereka. Ia memaki.
"Nunggu tumpangan mobil. Sudah pergi saja!"
"Kenapa gak berteduh di warung aja?! Hujan ini. Â Mau ke mana Abang sebenarnya?"
Lelaki itu menatap lama gadis itu. Kenapa menjadi perhatian dan seakan-akan menjadi penolong baik hati yang iba padanya? Gadis itu tak melihatnya dia sebagai napi. Apa gadis itu kabur membaca kejadian yang baru dialaminya atau gadis itu suka padanya?
Menyadari statusnya sebagai napi kabur di mata si gadis, ia pun berpikir bisa menyamar. Â Ia bisa membersihkan kekaburan itu menjadi lelaki tampan yang baik hati, tetapi sedang menderita dan ketimpa sial. Si gadis akan menjadi iba. Lalu ia akan ditolong, diberi makan, dan diberi inap di rumahnya. Seperti cerita di film-film. Aha! ***
(Bener Meriah, Aceh, Desember 2018)