Alkisah, ketika kabut datang menyelimuti Negeri Cilukba, para penduduk percaya
kita rindu ituyang dibekukan waktumenghapus setiap tunas rindunamun tumbuh selaluserasa
Kata dan lakumu yang tinggal pada jejakberakhir di pembuanganjadi pembungkus
Aku kehilangan suaraKau tahu ituJuga suaramuTak jelas lagi kudengarSemacam kilasanKabur
akan sampai padamu, kata-kata yang kau anggap keras dan bertalu-talu