Mohon tunggu...
Fatinistic Wise
Fatinistic Wise Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Jadilan Fatinistic Yang Bijak Untuk Selalu Menyatukan Keindahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fatin Puisi: Merepal Harapan

5 Februari 2015   15:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:47 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika kaki berjalan menyibak taman warna warni bunga
dipayungi pelangi mimpi cita gita cinta
terbentang ngarai, bukit dan jurang
gunung kembar yang tinggi menjulang
puncaknya biru berkabut berawan indah menawan
rindu untuk ditancapkan bendera keberhasilan
harap akan sebuah bahagia keberartian

ketika kaki melemah berat melangkah
pikiran terpenuhi cemas sedih getir dan ngilu
luka terkoyak duri, batu cadas dan rasa tidak berdaya
haruskah kuterus melangkah atau menyerah pada lelah
membuat rasa kalah dalam pikiran dan jiwa resah
melupakan cita cinta yang dulu membuncah

kubutuh cahaya mata bening
menerangi sudut ruang emosi dan perasaan
yang memberikan kata sederhana
atau cukup tatapan diam membisu
yang menerima diriku apa adanya
yang percaya aku bisa meraih puncak itu
yang rela memberikanku sedikit waktu
merepal kembali semangat untuk kuat

sepanjang ada keyakinan di lubuk hati terdalam
bahwa hidup ini singkat penuh pilihan
memilih jiwa terlahir lebih kuat dari fisik tanah
karena jiwa kita tak pernah luluh walau langit runtuh
berjalan menembus kabut sorak sorai hina meragukan
karena niat membahagiakan selalu tertulis di sisi Tuhan

Untuk semua sahabat tetaplah semangat ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun