Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Namaku Bunga

21 Maret 2020   09:00 Diperbarui: 21 Maret 2020   09:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi http://www.jejamo.com/

Sebut saja namaku bunga
Kini tertahan di ruang sempit bernama penjara
Kenapa?
Membunuh karena terpaksa

Dulu, pada Bapak pernah kubertanya
Pak, bagaimana jika orang berbuat jahat pada kita?
Bapak bilang, jangan kita balas dengan kejahatan pula
Jika membahayakan, diri wajib dibela

Dan aku sudah melakukan
Di intimidasi, diancam, aku memilih tak melawan
Tapi kala pisau belati ingin tertancap di badan
Aku harus berjuang dari kematian

Namaku Bunga
Aku menjaga kehormatan dan keharumannya
Jika semua telunjuk memvonis aku jahat sebagai manusia
Tak mengapa, aku sudah memilih jalan hidup yang kupercaya

@fatmisunarya, 21 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun