Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Paulo Coelho, Seniman Pencari Hakikat

30 Maret 2019   02:36 Diperbarui: 30 Maret 2019   20:01 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis Brasil, Paulo Coelho, difoto fitempat tinggalnya, Jenewa, Swiss. [Foto: Niels Ackermann/TIME]

Kala usia Coelho tujuh belas tahun, ayahnya dua kali memasukkannya ke rumah sakit jiwa, dimana Coelho mengalami sesi-sesi "terapi" kejut listrik. Dan lagi-lagi dimasukkan ke rumah sakit jiwa oleh orangtuanya setelah terlibat dengan sebuah kelompok drama dan mulai bekerja sebagai wartawan. Berkepribadian "pemberontak" dan selalu mencari kebaruan itulah Coelho. (Paulo Coelho, 2013)  

Tahun 1968, Brasil dikuasai militer yang selalu menekan rakyat, Coelho ikut serta dalam gerakan-gerakan progresif dan bergabung dengan generasi damai dan cinta. Ia mencari pengalaman-pengalaman spiritual baru dengan berpetualang ke sepanjang Amerika Latin untuk menapaktilasi jejak Carlos Castaneda.

Coelho pernah bergiat di teater dan mencoba menjadi wartawan, meluncurkan majalah Alternatif 2001. Ia mulai berkolaborasi dengan produser music Raul Seixas sebagai penulis lirik lagu yang mengubah peta music rock Brasil tahun 1973 Raul bergabung dengan Masyarakat Alternatif, organisasi yang membela hak-hak individu untuk bebas berekspresi, dan mulai menerbitkan sejumlah komik yang menyerukan kebebasan lebih besar. Para anggota organisasi itu ditangkap dan dipenjara. Dua hari kemudian, Coelho diciduk dan disiksa sekelompok militer. Pengalaman yang pahit.

Kejadian-kejadian tersebut sangat berbekas dan beri pengaruh kepada apa yang dilakukan Coelho selanjutnya di dalam kehidupan. Pada umur dua puluh enam tahun, Coelho memutuskan berhenti dari hidup yang berjalan di rel "bahaya" dan ingin menjadi orang "normal". Pernah jadi eksekutif dalam industri musik.

Coba juga jadi penulis, mulai serius menulis setelah dia bertemu orang asing. Mulanya orang itu mendatanginya dalam sebuah mimpi, dan dua bulan kemudian Coelho berjumpa orang asing itu di sebuah kafe di Amsterdam. 

Orang itu menyarankan supaya Coelho kembali kepada iman katoliknya dan mempelajari aliran sihir putih. Dia juga menyemangati Coelho untuk menempuh Jalan Menuju Santiago, rute penziarah abad pertengahan. (Ibid)

Tahun 1987, setelah menuntaskan ziarahnya, Coelho menulis buku The Pilgrimage (Ziarah), berisikan pengalaman-pengalamannya serta penemuan mengenai banyak peristiwa luar biasa terjadi dalam kehidupan orang-orang biasa. Setahun kemudian, Coelho menulis buku Sang Alkemis yang melambungkan namanya di jagat sastra dunia dan mulai dikenal luas oleh publik.  

Coelho menulis Brida; buku ini mendapatkan banyak perhatian dari pers, dan Sang Alkemis serta Ziarah masuk dalam daftar buku-buku laris. Setelahnya Coelho menulis banyak buku lain yang juga masuk daftar buku-buku laris, diantaranya Valkyrie, Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis, Gunung Kelima, Kitab Suci Ksatria Cahaya, Veronica Memutuskan Mati, Sebelas Menit, Zahir, Iblis dan Miss Pyrm, Seperti Sungai yang Mengalir, dan Penyihir dari Portobello.

Buku-buku Paulo Coelho menduduki peringkat pertama dalam daftar buku-buku laris di dunia. Tahun 2002, Jornal de Letras de Portugal, penguasa sastra paling terkemuka dalam bahasa Portugis, menganugerahkan The Alchemist sebagai buku yang paling laku dalam sejarah bahasa itu. Tahun 2003, novel Coelho, Eleven Minutes, menjadi buku fiksi terlaris di dunia (USA Today, Publishing Trends)

Disamping menulis novel, Coelho juga menulis kolom mingguan di Koran yang memiliki jaringan ke seluruh dunia, dan sesekali menerbitkan artikel-artikel tentang berita-berita terhangat. Tulisan berkalanya, The Manual On-Line memiliki tujuh puluh ribu pelanggan. Coelho dan istrinya, Christina Oiticia, mendirikan Paulo Coelho Institute yang memberikan bantuan-bantuan serta peluang-peluang untuk masyarakat Brasil yang hidup dibawah garis kemiskinan agar bangkit dan tidak terpuruk dengan kemiskinan.

Buku
Buku "Seperti Sungai yang Mengalir" - Paulo Coelho (Foto: Toko Carlos)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun