"Saya yakin.
"BAGAIMANA JIKA TIDAK DITUNAIKAN."
"Kuwu sudah siap dengan segala resikonya."
Tanpa basa basi lagi mahkluk itu menyerangnya. Tapi kiai sudah siap dengan kemampuan yang dimiliki. Tentu pertempuran dahsyat menurut mata bathin tengah berlangsung alot. Hingga akhirnya kiai berhasil melumpuhkannya, dan dengan sendirinya akar dan pohon Kemuning itu bersih dari hamparan sawah Kuwu Naya.
Subuh menjelang kiai itu pun menemui Kuwu Naya yang tengah bersiap hendak menuju mushola. Kuwu Naya memperhatikan dengan cermat, kiai Naya tampak biasa saja sebagaimana keadaannya saat dimintai tolong.
"Bagaimana kiai?
"Alhamdulillah, sudah tuntas,"jawab kiai setengah menahan nafas berat, berat sekali seolah masih ada yang dipikulnya.
"Baiklah kalau begitu. Terima kasih sangat kiai atas bantuannya. Sisa uang dua rupiah saya akan berikan nanti siang, diantar oleh staf saya ke rumah kiai.
"Baiklah.
Keduanya pun bersamaan menuju mushola untuk menunaikan sholat subuh berjamaah. Usai itu kiai pamit, dengan segala beban yang dirasanya masih menindihnya di bahunya itu.
***