Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Satria Sentuhlan Suasana Butir Pagi

7 Oktober 2019   07:05 Diperbarui: 7 Oktober 2019   07:21 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: newqq.com

Puisi : Edy Priyatna 

Tampung peroleh sambut pahlawanku kami. Hamba sangat bangga padamu dulu biarkan. Supaya disekujur tubuhmu terluka menganga. Membelah bertaut sendiri korbankan milikmu. Nasib baik keinginan dalam berlomba gelora. Demi untuk menang semangat buat jadi juara. Puspita dilehermu sematkan bintang jasa. Dini hari dengan senyum ramah bunga di taman. Kebun indah akan selalu kusirami sebagai janji. Maksud bakti kepada ibu pertiwi watan. Tanah air sebagai dingin terpaut luka. Serta timbul abses cinta akan kembali sendiri.

Tunggal akan berubah nyata melayang. Mengapung keangkasa kesenyapan lenting. Terlontar sekarang kami berada ditamanmu. Gentur batang tubuh kaku terbujur sunyi. Terpancang bebas nisan bisu tak bernama. Bertanda tanah merah tanpa bertabur bunga. Dekorasi namun kau rela terbaring dipusara. Hamba selalu senantiasa ingat dirimu. Bangkit sebelum sempat kukalungkan bunga. Kebaikan didadamu kau berlalu tanpa sehat. Menagih balas jasa hidupmu gugur satu. Satria sentuhlah suasana butir pagi. 

(Pondok Petir, 22 September 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun