Mohon tunggu...
Een Nuraeni
Een Nuraeni Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja sosial

"Orang yang tidak menulis, tidak punya sejarah"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Apa dengan Rumput Tetangga?

17 Februari 2020   00:06 Diperbarui: 16 Februari 2020   23:59 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Banyak orang lain yang tidak mampu untuk sekedar beli makan. Jangan malah bilang, 'bosen ya makan di rumah terus' atau menanyakan keinginan anak yang sebenarnya malah mengajarkan hal tidak benar.

Beda antara kebahagiaan dan kesenangan itu tipis, tapi sangat jauh berbeda. Kebahagiaan adalah sesuatu yang membuat hati tenang,sedangkan kesenangan adalah sesuatu yang hanya sesaat tapi tidak menimbulkan ketenangan bahkan bisa jadi malah kegelisahan yang didapat.

Contoh kebahagiaan: memiliki keluarga harmonis, tidak memiliki hutang, punya anak soleh solehah, istri/suami baik, sehat, kebutuhan tercukupi. Hal-hal yang bukan material semata dan menimbulkan rasa tenang di hati.

Contoh kesenangan: Belanja, jalan-jalan, makan enak, nonton porno, nongkrong, rumah mewah, mobil mewah. Hal-hal yang 'duniawi' yang biasanya bukan kebutuhan (dorongan nafsu saja) dan tidak akan bertahan lama kesenangannya, malah sering menimbulkan penyesalan dan kegelisahan.

Dunia ini hubungannya dengan kesenangan saja, sedangkan kebahagiaan adalah tentang ketenangan hati. Banyak orang kaya raya terkenal yang malah hidupnya tidak bahagia, diliputi rasa cemas, insomnia, terkena kangker, anak yang nakal, diabet, cerai, selingkuh dan lainnya, padahal hartanya banyak. Beli apa saja mampu, membeli kesenangan dan semua keingiannya dia mampu tapi tidak mampu membeli kebahagiaan (ketenangan).

Bisa jadi mereka yang terlihat miskin hidupnya lebih bahagia. Makan dengan apa saja terasa nikmat, tidur diatas tikar saja pulas, anak-anaknya pandai mengaji dan berprestasi.

Jadi, tidak perlu membandingkah kehidupan kita dengan orang lain. Apalagi mengukur kebahagiaan dengan materi/fisik/wujud yang terlihat. Kebahagiaan adanya di hati, bukan diluar. Yang diluar hanya hiasan saja. Jangan sampai gara-gara sering melihat rumput tetangga, hilang rasa syukur dan ketenangan di hati kita ya.

Coba pikirikan ini: Yang kita lihat kan hanya rumputnya, bukan isi rumahnya.

Wallahu'alam bisawab, Itu mungkin keterbatasan kita, hanya mampu meliat satu sisi dan tidak mampu melihat sisi lainnya.

"Disaat kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan dan tidak pernah puas dengan apa yang kita dapakan, kita cenderung akan menyakiti (diri sendiri dan) orang lain disekitar kita"- Rumput tetangga'

*Kepikiran nulis setelah nonton film Rumput Tetangga yang menceritakan tentang seorang Ibu rumah tangga yang tidak puas dengan kehidupannya, ingin seperti teman-temannya yang berkarir sampai lupa untuk memaksimalkan perannya sebagai seorang Ibu. Semoga bermanfaat, jika ada yang keliru mohon dikoreksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun