Kopi dingin kembali kuteguk malam ini
Hampir setiap malam Kopi dingin menjadi pendamping setia
Menemani kesendirian malam
Melepas kepenatan duniawi
Kopi dingin menjadi semakin dinginÂ
Namun, terus saja kutenggak kedinginannya
Seperti penguasa yang semakin dinginÂ
Dingin pada derita
Dingin nelangsaÂ
Kopi dingin dari lemari pendingin
Masih saja kunikmati
Walau tersisa sedikit air dari atas ampas
Kopi dingin tetap terasa nikmat
Entah sampai kapan kopi dingin kunikmati
Entah sampai kapan bersikap seperti kopi dingin
Hanya waktu yang bisa menjawabnya
Semoga sang waktu tak lupa menjawabnya....
Kenanga, 26 September 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!