Dapat disimpulkan, Jalaluddin ar-Rumi adalah tokoh tasawuf-falsafi. Terlihat dalam setiap untaian bait puisinya, sarat dengan nilai percintaan dengan Tuhan, dalam suatu proses transendensi-emanasi atau wahdat al-wujud. Dalam literatur keindonesiaan, sering disebut dalam istilah, "manunggaling kawula gusti".
Allohu 'alam bis-showab.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!