Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Teknologi Digital Menyelamatkan Naskah dan Buku Kuno

11 Juli 2018   20:48 Diperbarui: 12 Juli 2018   09:24 2708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu memang koleksi perpustakaan berbentuk buku atau bahan-bahan cetakan lain, seperti koran dan majalah. Namun, kertas tidak mampu bertahan lama. Ada saja masalahnya, seperti bolong-bolong kena kutu buku atau rayap. Bahkan rapuh dengan sendirinya karena kualitas bahan pembuatan kertas.

Maka untuk melestarikan bahan pustaka, dibuatlah klise-klise sehingga menghemat tempat. Klise-klise ini disebut film mikro dan harus dibaca dengan alat khusus. Dulu film mikro berbentuk kotak dan tiap lembarnya hanya memuat beberapa frame. Namun dengan perkembangan teknologi, klise-klise itu bisa berbentuk gulungan sehingga memuat banyak frame.

Menurut petugas, jika terjadi bencana kebanjiran, klise-klise itu mudah dibersihkan. Jadi data yang ada di dalamnya sangat aman. Gulungan klise itu juga ditaruh di dalam kertas alumunium yang kedap udara. Ini yang menjadikan aman juga dari bahaya lain.

Mesin pembaca film mikro gulungan (Dokumentasi pribadi)
Mesin pembaca film mikro gulungan (Dokumentasi pribadi)
Upaya yang dilakukan di atas disebut preservasi. Tujuannya untuk memperlambat laju kerusakan bahan perpustakaan. Mereka yang merawat bahan pustaka disebut konservator, kerjanya tentu saja di belakang layar. Jadi jarang diketahui masyarakat. Beda dengan bagian pelayanan perpustakaan yang harus selalu berhadapan dengan pengunjung.

Peran konservator sangat besar karena mereka bertugas merawat koleksi. Selain di Perpustakaan Nasional, konservator juga ada pada museum. Tentu saja keahlian konservator disesuaikan dengan bahan-bahan koleksi. Kalau koleksi perpustakaan berbahan kertas, koleksi museum berbahan batu, logam, dan kayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun