Melalui pendekatan - pendekatan tersebut para siswa diharapkan mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tanamkan pada diri mereka tanpa guru harus menjelaskan hal ini kepada mereka. Tidak hanya mengerti namun juga dapat merefleksikan dalam kehidupan sehari - hari melalui berbagai kegiatan belajar yang terjadi di sekolah maupun di luar sekolah.
Fenomena yang ditandai dengan viralnya sikap siswa yang tidak mencerminkan karakter siswa telah mencoreng wajah pendidikan Indonesia. Untuk mencegah tindakan ini dibutuhkan peran guru yang merupakan tokoh sentral pendidikan yanag memegang peran penting dalam membentuk karakter siswa. Guru sebagai pendidik  akan membentuk insan penerus bangsa yang cerdas, namun juga berkarakter yang memegang teguh nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Untuk mewujudkannya pemerintah tengah menggalakkan pendidikan budaya dan karakter bangsa agar dapat diajarkan oleh guru di setiap jenjang pendidikan. Proses pendidikan dilakukan para siswa  secara aktif dan interaktif agar siswa terbiasa menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari. Kunci keberhasilan penerapan pendidikan budaya dan karakter bangsa ada pada kerjasama, pendampingan, dan pengarahan optimal oleh aktor pendidikan (guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, dan siswa itu sendiri) dalam membentuk siswa Indonesia yang cerdas dan berkarakter baik.
REFERENSI
Andriani,R. 2016. Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. [Online] https://www.membumikanpendidikan.com/2015/03/nilai-nilai-pendidikan-budaya-dan.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2018 pukul 16.22
Hanafiah dan Suhana,C. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Refika Aditama.
Komalasari,K. 2011. Pembejalaran Kontekstual, konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Rosidah,I. 2017. Sekolah lima hari seminggu, bagaimana dengan anak yang kerja bantu orang tua?. [Online] https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40248898. Diakses pada tanggal 21 Maret 2018 pukul 15.10