Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kala Bagaskara Tersipu Membelai Tirta (When the Sun meets the Water)

17 April 2020   05:23 Diperbarui: 17 April 2020   18:43 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber: pexels.com/@asadphotography

Pertama: Ini tentunya menjadi pionir PLTS terapung skala besar di Indonesia untuk saat ini. Pun dilevel ASEAN, PLTS Terapung Cirata ini memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW. Indonesia boleh berbangga saat ini. Lebih besar daripada PLTS terapung 60 MW yang dibangun oleh Singapura.

Kedua: Lompatan kapasitas. Bayangkan, hingga akhir tahun 2019, kapasitas seluruh PLTS (yang terdaftar), baru mencapai 97 megawatt. Dengan masuknya PLTS Terapung Cirata ini, maka kapasitas PLTS meningkat 150%. Dengan rencana pembangunan yang dimulai awal 2021 nanti, maka pada tahun 2022 kapasitas total PLTS di Indonesia setidaknya mencapai 242 megawatt.

Ketiga: Harga 5,8 cent USD/kWh menjadi bukti bahwa energi terbarukan bisa kompetitif di Indonesia. Bahkan lebih rendah dari biaya produksi listrik pada sistem Jawa-Bali yang mencapai 6,9 cent USD, biaya produksi listrik tahun 2018 terendah di Indonesia.

Keempat: Target penyelesaian kurang dari 1,5 tahun. Hanya 16 bulan. Ini seakan mengatakan kepada PLTU, jika lomba lari maka PLTS duluan sampai pada garis akhir. Proyek PLTU normalnya memakan waktu konstruksi selama 3 tahun dalam pembangunannya.

Kelima: Meningkatkan kapasitas produksi listrik pembangkit eksisiting. Selama ini hanya diperoleh dari putaran tenaga air pada turbin PLTA Cirata.

Maka kedepan, terdapat tambahan produksi listrik dari PLTS terapung. Tidak perlu menambah investasi pengadaan lahan baru, mengingat PLTS ini memanfaatkan permukaan waduk. Dimungkinkan bersama-sama memanfaatkan titik koneksi eksisting PLTA Cirata dengan jaringan PLN.


Hal ini tentu membuat biaya proyek yang lebih efisien, sehingga tidak heran jika harga jual ke PLN bisa bersaing. 

Keenam: Akan mendorong PLTA lainnya yang memiliki waduk, untuk melakukan kajian kelayakan pembangunan PLTS terapung juga. Jika menambah kapasitas PLTA, belum tentu air yang tersedia mencukupi.

Misalnya PLTA Sigura-gura di Sumatera Utara atau PLTA Jatiluhur di Jawa Barat, juga PLTA yang memiliki bendungan/waduk lainnya. PLTS sendiri tidak menggunakan air, hanya 'numpang' terhampar pada permukaan waduk. Terdapat beberapa waduk yang besar di Indonesia, yang dimungkinkan untuk PLTS terapung ini, tentu kapasitas nya akan bervariasi tergantung luasan waduk masing-masing.

Bukan tidak mungkin, pembangkit lainnya pun menirunya. PLTP yang punya lahan luas bisa membangun PLTS disekitarnya. PLTU yang mempunyai lahan 'nganggur' juga bisa mengawinkan instalasinya dengan PLTS.

Ketujuh: Berada dipermukaan air, memberi keunggulan bagi PLTS terapung. Untuk membersihkan, mudah, air tersedia dekat dengan instalasi. Panas merupakan hal yang menyebabkan menurunnya efisiensi panel surya, namun panel surya yang ditempatkan terapung, mendapat pendinginan alami dari permukaan air disekitar. SERIS, lembaga peneliti surya Singapura, melaporkan bahwa PLTS terapung efisiensinya lebih tinggi, sehingga dengan kapasitas yang sama. Lebih tinggi 5 - 10% dari PLTS yang dibangun di daratan (ground-mounted) maupun PLTS roof-top. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun