Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kala Bagaskara Tersipu Membelai Tirta (When the Sun meets the Water)

17 April 2020   05:23 Diperbarui: 17 April 2020   18:43 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber: pexels.com/@asadphotography

Kedelapan: Dengan asumsi capacity factor 20%, maka PLTS Terapung Cirata 145 MW ini akan mampu menghasilkan sekitar 250ribu MWh listrik per tahun. Apabila sejumlah ini dibangkitkan dengan PLTU tercanggih sekalipun, timbul emisi gas rumah kaca sekitar 230ribu ton CO2 per tahun. Listrik bersih yang dihasilkan dari PLTS Terapung Cirata ini mengurangi emisi karbon dioksida sejumlah yang sama. 

Kesembilan: Dengan tertutupnya sebagaian permukaan air, tentunya ini berdampak pada berkurangnya alga yang muncul di waduk. Alga ini seringkali menjadi musuh bagi pengelola waduk. Berkurangnya alga ini, juga berdampak baik bagi ekosistem perairan.

Kesepuluh: Potensi penambahan revenue bagi pengelola waduk. Misalnya selama ini waduk hanya dikelola untuk fungsi irigasi atau fungsi pengolahan air minum saja. Maka dengan menghamparkan panel surya diatasnya, dihasilkan lah listrik. Jika listrik ini dijual, menghasilkan pendapatan tambahan bagi pengelola. Jika-pun tidak dijual, bisa digunakan sendiri, sehingga tagihan rekening listrik akan berkurang. Menarik kan!

Kesebelas: Terciptanya lapangan kerja. Tentulah setiap ada proyek, maka disitu dibutuhkan tenaga manusia, dalam pembangunan PLTS ini. Demikian pula pada bahan bakunya. Mungkin untuk sementara masih mengandalkan produk luar negeri.

Namun ke-depan, akan tumbuh industri komponen PLTS, misalkan pabrik panel surya, pabrik inverter, yang didorong dikembangkan di dalam negeri. Ini pun menjadi lapangan usaha baru dan lapangan kerja baru.

Memang saat ini, Bagaskara (matahari) masih malu-malu membelai Tirta (air). Bauran energi surya yang kecil, seakan mengatakan bahwa kita masih malu-malu memanfaatkan energi surya yang berlimpah ini. Namun demikian, ketersediaan permukaan perairan yang luas dan keunggulan-keunggulannya, rasanya PLTS terapung ini cukup menjanjikan sebagai salah satu pilar masa depan listrik energi terbarukan Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun