Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Agar Membaca Jadi Lebih Menyenangkan

7 Mei 2016   18:53 Diperbarui: 9 Mei 2016   12:16 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Agar Membaca Lebih Menyenangkan/newsreporters.org

 

"Aku kalau baca buku jadi ngantuk"

"Aku nggak suka baca orangnya"

Penyataan itulah yang sering saya dengar dari teman-teman saya yang kurang gemar membaca. Entahlah, di abad yang sangat padat informasi ini, ternyata masih banyak juga orang yang belum menjadikan ritual membaca sebagai salah satu kegiatan rutinnya. Karena membaca itu membosankan. Karena membaca itu tidak asyik. Karena membaca itu nggak keren. 

Karena barangkali, membaca belum menjadi kebutuhan primer orang kebanyakan. Karena barangkali, mereka belum sepenuhnya sadar bahwa sebenarnya penyebab mereka tertangkap basah oleh polisi lalu lintas adalah karena kurang pandai membaca (situasi, rambu-rambu lalu lintas, peringatan, dan lain sebagainya).

Meski demikian kita tidak bisa mempersalahkan mereka. Karena barangkali, ada sesuatu dan lain hal yang belum mereka ketahui sehingga membaca menjadi kegiatan yang sangat membosankan, bikin ngantuk, dan tidak menyenangkan. Untuk itulah, saya membagikan beberapa tips yang –menurut pengalaman saya- sangat manjur dan akan membuat Anda jatuh cinta pada ritual yang satu ini.  Semoga. Dan inilah tipsnya.  


1. Membodohkan Diri

Menganggap diri bodoh adalah satu resep paling manjur agar kita berantusias terhadap bacaan, apapun itu. Mau koran kek, tulisan jelek di blog kek, buku kek, majalah kek, bahkan status media sosial edukatif sekalipun. Saya rasa, tidak selayaknya kita merasa diri telah cukup pintar dan berpengetahuan luas, sementara di luar sana masih banyak sekali orang-orang di atas kita (dalam hal keilmuan dan pengetahuan).

Dengan membodohkan diri, maka pikiran kita akan terbuka terhadap semua sumber ilmu dan pengetahuan. Begitu juga sebaliknya. Dan selanjutnya, agaknya bisalah kita gunakan prinsip, “Aku bodoh, maka aku ada.” *Aishhh !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun