Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Perasaanku Tidak Enak

27 Maret 2020   00:53 Diperbarui: 27 Maret 2020   01:05 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anak-anak cerita banyak seharian. Sudah biar sekolah, bapa saja yang urus"

Sejenak aku terdiam. Anak-anak bercerita apa ya?

Aku mengalah, aku putuskan biar aku saja yang berjuang. Biar anak-anak di sini. Setidaknya aku lebih tenang bekerja karena anak-anak ada pada tangan yang tepat.

Dengan bernafas lega aku mulai kembali perjalanan baru. Jadwalku mau tidak mau setiap Jumat malam harus menikmati gelapnya pemandangan Jakarta -- Bandung dan setiap Senin pagi harus berlari-lari berpacu dengan muadzin agar tidak ketinggalan sepur.

====================================

Ya Tuhan... aku tak bisa berkata apa-apa lagi.


"Woi Tolol, punya otak ga?"

Diam, aku hanya diam.

"Dasar ya, mentang-mentang bisa cari duit sendiri seenaknya aja lu pulang. Noh liat anak-anak butuh lu"

Diam dan masih terdiam.

"Budeg lu ya, lu berhenti kerja ga. Gaji ga seberapa aja sok bener sih lu, bego"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun