"Anak-anak cerita banyak seharian. Sudah biar sekolah, bapa saja yang urus"
Sejenak aku terdiam. Anak-anak bercerita apa ya?
Aku mengalah, aku putuskan biar aku saja yang berjuang. Biar anak-anak di sini. Setidaknya aku lebih tenang bekerja karena anak-anak ada pada tangan yang tepat.
Dengan bernafas lega aku mulai kembali perjalanan baru. Jadwalku mau tidak mau setiap Jumat malam harus menikmati gelapnya pemandangan Jakarta -- Bandung dan setiap Senin pagi harus berlari-lari berpacu dengan muadzin agar tidak ketinggalan sepur.
====================================
Ya Tuhan... aku tak bisa berkata apa-apa lagi.
"Woi Tolol, punya otak ga?"
Diam, aku hanya diam.
"Dasar ya, mentang-mentang bisa cari duit sendiri seenaknya aja lu pulang. Noh liat anak-anak butuh lu"
Diam dan masih terdiam.
"Budeg lu ya, lu berhenti kerja ga. Gaji ga seberapa aja sok bener sih lu, bego"