Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Doel, Motto, dan Engkong

4 Agustus 2019   20:35 Diperbarui: 4 Agustus 2019   21:27 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/nohashawky980

Bermodal ponsel pintar pemberian pelanggannya yang tajir melintir, dua mulai merambah dunia maya agar tak kalah dengan ojol, dia menyebutnya bentol, bentor online. 

Seorang Doel yang tadinya lugu, mulai berkembang pola pikirnya kata motivator harus open mind, ditulisnya pada becak motornya, "BENTOR ONLINE- 08xxx8963xx"

Sejak saat itu hampir tak pernah leha-leha menunggu penumpang, pelanggan dermawannya yang tajir melintir pun ikut senang, apa lagi istrinya yang manis bak buah manggis makin sayang, tiap pagi tersaji kopi dan gorengan. 

Sudah tiga tahun pernikahannya belum jua dikaruniai momongan, namun mereka tidak mempermasalahkan, yang penting bisa bersama di rumah kontrakan sederhana.

Suatu pagi ponsel pintarnya berbunyi, sebuah pesan masuk, terbaca seorang penumpang membutuhkan jasanya. Setelah menghabiskan kopi dan gorengan, Doel meluncur ke TKP.

Seorang wanita aanggun, menanti di depan sebuah mini market, meminta diantar kesebuah tempat. Doel mempersilahkan untuk naik, dan membantu mengangkat barang-barang yang sedikit berat, sekilas isi nya seperti buku-buku. Padahal yang dibopong di tangan penumpangnya juga buku. Mungkin penjual buku pikir Doel.

"Kiri Pak." Segera Doel menepikan bentor.

"Pak saya ijin ke Satpam ya supaya bisa antar masuk sampai pintu."

"Silahkan Bu." Setelah berbicara sebentar dengan satpam Doel pun mengantar hingga pibtu sebuah gedung. 

"Terima kasih, ini ongkosnya." Karena sudah ada yang menyambut dan membantu wanita tadi Doel pun segera berlalu usai menerima ongkos.

Belum jauh dari lokasi terakhir panggilan penumpang lain berbunyi, segera meluncur ke TKP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun