Lalu saya sampai pada lapisan ketiga {"Ada"} pada hakekat arti ["petilasan"]. Maka ada dua ada yakni ada dari alam semesta (being of nature) buana agung, dan ada pada akal budi (being of reason) atau buana alit. Problemnya kebenaran pada buana alit, tidak otomatis sama dengan kebenaran di dalam alam semesta atau buana agung.
Maka dengan meminjam theoria Semiotika Ferdinand de Saussure pada (1) signifier (penanda), (2) signified (petanda), (3) form (bentuk) atau content (isi). Maka kesadaran atau pikiran atau rasa Jawa Kuna adalah (1) signifier (penanda). Sementara benda di alam atau buana agung adalah signified (petanda).
Korelasi atau dialektika antara Penanda dan petanda (buana alit dan buana agung) terciptalah {"Ada"} saling mengisi berhubungan, meskipun tidak selalu sama. Dan Ibu Soekirah berhasil mengkorelasikan antara Penanda dan petanda. Jadi {"Petilasan"} adalah wujud korelasi antara Penanda dan petanda (buana alit dan buana agung) terciptalah {"Ada"},atau diciptakan oleh pencipta tunggal. Ini adalah hakekat berupa wujud kemampuan menciptakan hubungan antara bahasa metafora alam, penafsiran, dan alam obyektif.
Maka Ibu Soekirah berhasil menjembatani oleh bahasa dalam kitab alam dan penafsiran yang tepat dalam kultural Jawa Kuna. Ibu Soekirah mampu meleburkan horizon keterpisahan subyek, yakni manusia, obyek atau buana agung yang dipersepsinya. Tidak ada artinya manusia itu sendiri, adalah subyek yang tidak memiliki dunia (worldless). Maka manusia idial adalah selalu ada di dunia (being in the world) bersama dengan benda-benda fisik maupun mahluk hidup lainnya. Implikasinya adalah semua manusia wajar dan normal adalah manusia ada bersama (being among) dan terlibat (involve) dengan dunia yang sudah selalu ada.
Kesimpulan {"Petilasan"} adalah cara mengada (modes of being) pada manusia melalui (a) ada bersama dunia, (b) ada di dalam dunia, dan (c) sekaligus ada disana.
Demikian hasil diskursus hermeneutika, dan semiotika pada makna petilasan. Terima kasih dan mohon maaf jika masih salah atau jauh dari idial, karena saya belum pandai.tky