Mohon tunggu...
ayub badrin
ayub badrin Mohon Tunggu... Penulis - Ayub Badrin seorang jurnalis

Selain menggeluti dunia Teater saya juga aktif di media masa lokal.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kampoeng Pelangi, Kampung Biasa-biasa yang Hasilkan Devisa

8 Desember 2018   10:22 Diperbarui: 12 Desember 2018   06:01 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu kampung di Rio de Geneiro di Brazil menjadi insvirasi sebuah kampung kumuh di Semarang yang letaknya di Jl. Dr Sutomo No. 89 Wonosari, Randusari, Kota Semarang Jawa Tengah 50244. Kampung itu kemudian diberi nama Kampung Pelangi.

Kampung ini mendadak viral di zaman milenial ini. Setidaknya Hendrar Prihadi, sebagai Walikota Semarang punya andil besar dalam merubah kampung yang semula kumuh di Semarang ini.

Inaberita.com berkesempatan melihat dari dekat destinasi wisata milik warga asli ini. Rabu (28/11) bersama Tim Humas dan Persatuan Wartawan Pemko Medan yang melakukan study banding tentang kehumasan.

Tidak terlalu istimewa sebenarnya tempat ini, namun karena dilekola dengan baik, maka menghasilkan devisa yang pada akhirnya mampu mendongkrak perekonomian warga di sana.

fb-img-1544568921495-5c104102ab12ae45997e8d66.jpg
fb-img-1544568921495-5c104102ab12ae45997e8d66.jpg
Kabag Humas Pemko Medan Ridho Nasution yang diwakili Kasubbag Humas Pemko Medan, Hendra Tarigan S.Sos mengatakan, apa yang dilakukan Pemko Semarang dapat menjadi inspirasi dan diadopsi Pemko Medan untuk diterapkan.

"Seperti Kampoeng Pelangi, awalnya daerah kumuh di pinggiran sungai yang kotor dan rawan tindak kriminal, berhasil diubah menjadi kawasan sangat menarik dan menjadi salah satu ikon kebanggaan Kota Semarang. Jadi yang baik-baik ini bisa ditiru untuk kebaikan Kota Medan," kata Hendra Tarigan pada wartawan, Rabu (28/11/2018).


fb-img-1544569046712-5c10417fab12ae45a37cc063.jpg
fb-img-1544569046712-5c10417fab12ae45a37cc063.jpg
Sejarah Kampung Pelangi Semarang

Mungkin tak banyak yang mengira Gunung Brintik bisa jadi destinasi wisata populer di Semarang. Pemandu perjalanan, Edo Purnomo menjelaskan  awalnya, memang bukan tempat ini yang direncanakan untuk menjadi destinasi wisata baru.

Dijelaskannya justru Pasar Bunga Kalisari yang ada di tepi Jl. Dr Sutomo-lah yang menjadi prioritas utama pemerintah setempat. Dana sebesar Rp 9,6 miliar bahkan disiapkan untuk merenovasi tempat ini secara besar-besaran.

Setelah renovasi selesai Desember 2016, baru pemerintah merasa keindahan pasar ini tidak didukung oleh kampung di belakangnya. Saat itulah tercetus ide agar Gunung Brintik juga terlihat cantik.

Karena tak semua rumah di sana tergolong miskin, anggaran pemerintah tidak bisa digunakan. Namun, mereka berhasil mengumpulkan dana Rp 3 miliar dari berbagai sumber termasuk CSR, sumbangan, dan uang pribadi.

Pertengahan April 2017, rumah-rumah penduduk mulai dicat. Hingga pertengahan tahun, sudah 400-an rumah yang mendapat sentuhan kuas dan mungkin akan terus bertambah lagi.

fb-img-1544569059029-5c1041ae677ffb58bb500654.jpg
fb-img-1544569059029-5c1041ae677ffb58bb500654.jpg
Usaha perbaikan ini ternyata membuahkan hasil. Selang sebulan setelah pengecatan pertama, gambar Kampung Pelangi Semarang viral di media sosial. Banyak kaum muda yang mengunggah foto berlatarkan wajah baru Gunung Brintik

Tak hanya populer di dalam negeri, Kampung Pelangi Semarang juga turut menjadi sorotan media internasional. Sebut saja Mirror, The Independent, Daily Mail, India Times, Telegraph, Vogue, dll yang pernah mengulasnya.

Hampir semuanya memberikan respon positif terhadap perubahan ini. India Times juga menyebutkan kalau dana besar yang dikeluarkan ternyata sangat sebanding dengan
hasilnya.

Yang lebih membahagiakan lagi, polesan warna ini turut meningkatkan pendapatan
sebagian masyarakat di dalamnya. Banyak yang mendapatkan penghasilan tambahan dari
berjualan makanan dan minuman.

Para penjual bunga di Pasar Kalisari pun ikut kecipratan rezeki. Bunga yang biasanya hanya
laris 2 -- 3 ikat sehari bisa terjual hingga 7 -- 8 ikat sehari setelah Kampung Pelangi Semarang
dibuka.

fb-img-1544569036112-5c10417a12ae940161122ac3.jpg
fb-img-1544569036112-5c10417a12ae940161122ac3.jpg
Pemerintah pun berniat menambah fasilitas penunjang agar tempat ini tak hanya tenar sesaat saja. Rencananya, ke depan akan ditambah spot selfie dan area parkir yang memadai.

Ngapain Aja di Kampung Pelangi?

Masih dijelaskan Edo, Pasar Kalisari adalah pasar bunga yang menawarkan bermacam-macam jwnis bunga. Mulai dari mawar, krisan, lili, matahari, dll.
Harganya sekitar Rp5.000 untuk 1 tangkai mawar. Sedangkan untuk krisan, kamu bisa mendapatkan 3 tangkai dengan membayar Rp10.000.

Kampung Pelangi Semarang merupakan destinasi wisata selfi. Kita bisa mencari spot foto yang paling kece. Di antaranya
ada beberapa spot yang sering diunggah di media sosial ini.

Jembatan Warna-Warni

Ada 5 jembatan sebagai akses masuk ke Kampung Pelangi Semarang. Beberapa di antaranya
memiliki hiasan berbeda. Ada yang memakai payung, kain, bola-bola kecil, sampai lampion warna-warni.

Yang jelas, semuanya sangat cantik dan fotogenik. Jangan lupa berpose di tempat ini sebagai tanda kalau kamu sudah pernah memasuki Kampung Pelangi Semarang.

Kuliner Warna-Warni

Puas berfoto-foto, kamu bisa mencari makanan yang dijual para penduduk setempat. 

Uniknya, banyak juga makanan yang bertema pelangi seperti roti lapis dan es mambo warna-warni.

Ada pula warung angkringan yang dicat semarak seperti lingkungan di sekitarnya. Kalau mau yang lebih beragam, kamu bisa turun ke foodcourt yang ada di Pasar Kalisari.

Jalanan di wilayah ini memang cukup menanjak dan bikin ngos-ngosan. Tapi sesampainya di
puncak, kamu akan disuguhi pemandangan Semarang Barat yang menakjubkan.

fb-img-1544568941588-5c104174aeebe1493e5285a4.jpg
fb-img-1544568941588-5c104174aeebe1493e5285a4.jpg
"Jadi kita bisa melihat Tugu Muda dan Lawang Sewu dari tempat ini. Selain itu, tentunya kita juga bisa mengabadikan gambar Kampung Pelangi Semarang dari atas."

"Di atas pun disediakan spot foto tersendiri buat yang ingin mengenang keberhasilannya bisa
sampai di puncak," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun