Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengenang Nama-nama

22 April 2019   06:19 Diperbarui: 22 April 2019   06:40 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat foto-foto lama dari figura yang berdebu. Bersama tertawa ceria, berseragam putih abu-abu. Kawan sebangku, cerita lucu, berseteru dengan guru, ataupun cinta malu-malu

Nama-nama

Sebagian sudah lepas dari ingatan. Sebagian lagi sulit dikenal. Juga yang dipanggil menghadap Tuhan

Apa yang dapat dibaca dari semua itu

Ada rasa haru sebentar. Ada senyum yang tersamar. Juga mimpi-mimpi yang terbakar

Membaca lagi jalan di belakang, adalah membaca jalan terindah yang pernah kita lewati. Bahkan cerita air mata pun dapat dibaca dengan senyuman

Foto-foto kembali disimpan. Entah kapan dilihat kembali. Atau mungkin kita tak pernah melihatnya lagi

Cilegon, 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun