Nia dengan judes menembakkan senyumnya padaku.
"Anda pantas terkejut. Ini akan mengubah dunia. Selamat datang di Cuwekbebek."
Pistol kembali menjadi laptop mungil dan sosok berjubah hitam lenyap. Balon komik meletus bersama tepuk tangan yang merebak di seluruh ruangan. Ketularan, aku  ikut bertepuk tangan tanpa tahu kenapa.
Apa-apaan ini? Aku pasti lelah melebihi biasanya.Â
Musik lembut mengalun dan Nia meluncurkan demo produk di layar dinding.
"Di sinilah petualangan Anda dimulai."
"Interupsi...," aku menyela Nia yang mendesah seakan mencapai puncak asmara. Dia menunjukku mengizinkanku bicara.
"Yah... terlepas dari logo di atas... itu... itu... itu hanya layar kosong!"
"Tepat sekali!" sembur Nia. "Sederhana. Bersih. Sempurna. Pikirkan kekacauan yang disebabkan oleh Kitabwajah atau Pencuit dan yang semacam dengan itu. Semua informasi dan obrolan dan komentar cukup untuk membuat Anda gila! Bayangkan dunia dengan sistem imbalan berbasis minimalis? Semakin sedikit Anda terlibat, semakin banyak yang Anda terima! Kita sudah mendapatkan tujuh belas juta pendaftar minggu ini yang tidak melakukan apa pun! Dan jumlah itu terus bertambah setiap hari!"
Susah payah aku berusaha menutup mulutku yang menganga. Aku pasti sedang bermimpi. Tolong bangunkan aku, pembaca!
"Ya, Kevin. Anda punya pertanyaan?"