Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cuwekbebek

28 Mei 2019   15:42 Diperbarui: 29 Mei 2019   11:08 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nia dengan judes menembakkan senyumnya padaku.

"Anda pantas terkejut. Ini akan mengubah dunia. Selamat datang di Cuwekbebek."

Pistol kembali menjadi laptop mungil dan sosok berjubah hitam lenyap. Balon komik meletus bersama tepuk tangan yang merebak di seluruh ruangan. Ketularan, aku  ikut bertepuk tangan tanpa tahu kenapa.

Apa-apaan ini? Aku pasti lelah melebihi biasanya. 

Musik lembut mengalun dan Nia meluncurkan demo produk di layar dinding.

"Di sinilah petualangan Anda dimulai."

"Interupsi...," aku menyela Nia yang mendesah seakan mencapai puncak asmara. Dia menunjukku mengizinkanku bicara.

"Yah... terlepas dari logo di atas... itu... itu... itu hanya layar kosong!"

"Tepat sekali!" sembur Nia. "Sederhana. Bersih. Sempurna. Pikirkan kekacauan yang disebabkan oleh Kitabwajah atau Pencuit dan yang semacam dengan itu. Semua informasi dan obrolan dan komentar cukup untuk membuat Anda gila! Bayangkan dunia dengan sistem imbalan berbasis minimalis? Semakin sedikit Anda terlibat, semakin banyak yang Anda terima! Kita sudah mendapatkan tujuh belas juta pendaftar minggu ini yang tidak melakukan apa pun! Dan jumlah itu terus bertambah setiap hari!"

Susah payah aku berusaha menutup mulutku yang menganga. Aku pasti sedang bermimpi. Tolong bangunkan aku, pembaca!

"Ya, Kevin. Anda punya pertanyaan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun