Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[CLICKompasiana] Bahkan Seniman Jalanan Memimpikan Museum

24 September 2017   21:06 Diperbarui: 24 September 2017   23:12 5304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Figurine Kepala Pria terakota Majapahit (dok. pri)

Sekitar tahun 1974, muncul kelompok baru dalam seni lukis yang membawa corak baru seni lukis Indonesia. Mereka membebaskan diri dari batasan-batasan seni rupa yang telah ada. Seniman muda yang mempelopori kelompok ini adalah Jim Supangkat, S. Prinka dan Dede Eri Supria. Konsep kelompok ini adalah:

  • Tidak membedakan disiplin seni.
  • Menghilangkan sikap seseorang dalam mengkhususkan penciptaan seni.
  • Mendambakan kreatifitas baru.
  • Membebaskan diri dari batasan-batasan yang sudah mapan.
  • Bersifat eksperimental.

Urban Class (Dede Eri Supria, 1981)
Urban Class (Dede Eri Supria, 1981)
Pameran Lukisan Srihadi

Sebagai itu juga sedang berlangsung pameran lukisan karya Srihadi Soedarsono bertema "Menyingkap Ja(YA)karta" yang akan berlangsung hingga 23 Oktober 2017. Ada dua lukisan yang dipamerkan, yaitu Air Mancar (1973) dan Jayakarta (1975). Kedua lukisan tersebut mempunyai sejarah unik yang berkaitan erat dengan Gubernur Ali Sadikin.

Lukisan 'Air Mancar' dicorat-coret oleh pak Gubernur (lihat gambar). Sebagai permintaan maaf, Ali Sadikin kemudian meminta Srihadi membuatkan sebuah karya untuk mengisi salah satu tembok di gedung Balai Kota menggambarkan kota Jakarta yang bersih. Itulah yang dikenal dengan lukisan Jayakarta.

Air Mancar (Srihadi, 1973)
Air Mancar (Srihadi, 1973)
Kembali kepada dua kutipan di atas.

Banksy, seniman grafiti (lukisan jalanan) yang sangat termasyhur (dan misterius) menginginkan karya-karyanya yang tersebar di banyak lokasi digantung di dalam museum. Tapi menurut Herge pengarang komik Tintin, jalanan adalah museum.

Sebagai penikmat seni, saya percaya yang membuat kita mengagumi sebuah karya seni bukan semata karyanya, nmaun pada visi sang seniman dalam mencipta karyanya. Museum memberi kesempatan pada khalayak ramai untuk selain menikmati koleksinya, juga memahami arti dan sejarahnya.

Bagaimana menurut Anda?

Keramik Kapal Tenggelam
Keramik Kapal Tenggelam
 

Bandung, 24 September 2017

Keterangan: semua foto adalah koleksi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun