Kita bersentuh hangat
Saat kuambil foto itu
Kita mesra layaknya dua sejoli
telah lama mencinta
Kurenungkan pendekatanku mendapatkan hati
Ada susah ada kesal
Ketika diam-diam jari ini ingin menggenggam
Aku terlalu takut
Kulakukan di depan teman-temanmu
Pantas saja, bukan, takutku itu?
Sepanjang perjalanan melelahkan
Selalu saja memikirkan perasaan adalah utamaku
Cocokkah aku yang nanti untukmu?
Bahkan mengungkap saja rencanaku hampir seribu kali
Bagaimana nantinya temanmu jika kuabai saja kekuranganku?
Gugupkah ke depannya kamu menolak atau menerima?
Alangkah baik jangan kegesaan menjadi pendorongku
Untuk saat ini, memandang wajah cantikmu itu bahagiaku