sebelum angan berlayar jauh
di samudra waktu
sebelum pikiran lalu lalang
sibuk menyusun setumpuk rencana
sebelum kaki mendaki terjalnya bukit pengharapan
mari kita menertawai diri sejenak
sebab hari-hari yang lalu
kita terlalu polos meniti hari
hingga tak sadar kita pernah terjatuh
dalam sumur kehampaan
menimba air mata perih
mari menertawai wajah kita
di antara lipatan waktu
ketika itu wajah kita begitu lihai
menyembunyikan rasa dangkal
juga lihai membenamkan watak asli
mari pula menertawai mulut kita
yang saat itu begitu pandai
mengubur jejak hitam
pandai menembakkan kata-kata palsu
demi menghidupi anak-anak ego
yang menyelinap di dalam ceruknya jiwa
mari kita menertawai diri
di lembaran masa lalu
yang begitu angkuh
kala itu, sesekali kita berjalan
tanpa kepala, tanpa hati nurani
ha...ha...ha...
(catatan langit, 28 juli 2019)
hidup yang banyak menertawai diri adalah hidup yang sedang mengoreksi, nama lain dari hidup yang mencoba berarti