Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mari Kita Menertawai Diri

28 Juli 2019   11:33 Diperbarui: 28 Juli 2019   11:33 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.com

sebelum angan berlayar jauh
di samudra waktu
sebelum pikiran lalu lalang
sibuk menyusun setumpuk rencana
sebelum kaki mendaki terjalnya bukit pengharapan

mari kita menertawai diri sejenak
sebab hari-hari yang lalu
kita terlalu polos meniti hari
hingga tak sadar kita pernah terjatuh
dalam sumur kehampaan
menimba air mata perih

mari menertawai wajah kita
di antara lipatan waktu
ketika itu wajah kita begitu lihai
menyembunyikan rasa dangkal
juga lihai membenamkan watak asli

mari pula menertawai mulut kita
yang saat itu begitu pandai
mengubur jejak hitam
pandai menembakkan kata-kata palsu
demi menghidupi anak-anak ego
yang menyelinap di dalam ceruknya jiwa

mari kita menertawai diri
di lembaran masa lalu
yang begitu angkuh
kala itu, sesekali kita berjalan
tanpa kepala, tanpa hati nurani
ha...ha...ha...

(catatan langit, 28 juli 2019)
hidup yang banyak menertawai diri adalah hidup yang sedang mengoreksi, nama lain dari hidup yang mencoba berarti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun