Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Laundry dan Layanan Cuci di Kost-kost-an

23 Juni 2014   15:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin membaca tulisan kompasianer yang mengeluhkan boss-nya yang menuntut ganti rugi atas kehilangan pakaian pelanggan di laundry-annya.

Saya jadi teringat sehelai handuk kenangan yang hilang di laundry tak terganti. Sekalipun ditelepon berkali-kali setahun yang lalu.

Akhir tahun kemarin, di kost sayapun demikian. Mbak yang biasa mencuci pakaian menangani 2 lantai kamar kost. Katakanlah 26 kamar. Anak-anak kost sudah tak mau lagi mencucikan pakaiannya yang bagus ke mbak kost itu, karena sering hilang. Saya baru sebulan waktu itu tak tahu kesembronoan si mbak. Hilanglah satu T-Shirt pinjaman pula dari wali murid les saya, karena pada saat itu kuyup kebasahan saat ngasih les. Sempat cemas bakal tidak lanjut les si anak itu gara-gara ortu-nya marah T-shirt hilang. Sebulanan deg-deg-an. Untung tidak dipermasalahkan.

Saya sudah wanti-wanti mbak kost kalau ada yang hilang saya akan minta ganti. Bagaimanapun, kerja kan ya perlu ada tanggung jawabnya. Eh, Maret kemarin lagi-lagi T-Shirt baru hadiah dari Opa Tjiptadinata, dihilangkannya. Panas sekali hati ini. Dikasih awal bulan Maret, baru pakai sekali dan lenyap.

Bilangnya saya cari, sampai 3 minggu tak ada kelanjutannya. Dalam kekesalan saya SMS yang punya kost menuntut agar bisa menyelesaikan masalah ini. Mbak kost ini kalau sudah menghilangkan barang suka ngumpet di kamarnya. Kesal kan jadinya.

Akhirnya si mbak mengaku salah mau mengganti, walau nyicil. Saya pending dulu minta ganti berapa, karena nilai kaos itu buat saya bukan rupiah, tapi diingat oleh Opa Tjipta dan Oma Rose itu bener-bener sesuatu sekali buat saya. (lagian mana bisa dinilai uang toh? Namanya kenangan)

Eh, hilang lagi 2 pasang kaus kaki. Habis kesabaran saya. Kali ini harus ganti.

Habis saya tagih ganti, si mbak kost ngga nyuci 2 hari,... ngga kelihatan juga di mana-mana. Kesal sekali jadinya. SMS lah saya pada pemilik kost. Kok cucian ngga diangkat sudah 3 hari, setelah hari ketiga. Barulah cucian diangkat. Kata pemilik kost si mbak sakit, muntah-muntah tapi sudah mendingan. Muntah-muntah karena dimintain ganti rugi?

Sebenarnya mengganti kerugian bukan masalah uang saja, tetapi tanggung jawab terhadap pekerjaan. Gaji kecil dimintain ganti rugi, sempat membuat saya tidak sampai hati. Tetapi, karena hilang lagi dan lagi dan lagi, kan ngga ada efek jera juga kalau dibiarkan?

Buat teman-teman lain penghuni kost, mengeluarkan dana tambahan melaundry-kan cucian sih oke. Tapi kalau sudah pengetatan ikat pinggang?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun