Mohon tunggu...
Dahliani Twoen
Dahliani Twoen Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Rindu jari menari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mata yang Berbinar

8 September 2018   00:23 Diperbarui: 8 September 2018   00:48 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku belum pernah menghabiskan secangkir kopi rasa apapun.
Hanya beberapa teguk saja ku cicipi pertanda aku merindukan keharumannya

Aku bukanlah penyuka sihitam pekat itu
Ku menyadari jika kuhabiskan aku takan mampu memejamkan mata dan tentu akan mengganggu asam lambungku

Tapi kali ini aku lupa tentang itu
Aku tergoda dengan suguhan sahabatku
Dengan bola mata yang berbinar kau mulai merangkai cerita tentangmu hingga aku terpana

Tak kusadari perlahan secangkir kopi campur caramel yang tak lagi hitam itu kuteguk
Bibirmu terus bergerak dengan gairah mudamu
lagi lagi aku tergoda hingga kopi itu tak lagi secangkir. Aku tetap setia dengan asa dan isi di kepalamu

Malam terus larut dalam keheningan
Kusempat menatap cangkir kosong yang kutinggalkan kaupun mengjakku pulang membawa hati yang lapang

Kini aku hanya dapat mendengar dengkuranmu karena aku benar benar tak dapat memejamkan mata.dan dirimu terbang bersama buaian malam.

cimahi 07092018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun