Dr. Stephen Ilardi, seorang profesor psikologi di Universitas Kansas, juga menunjukkan bahwa cuaca dan kurangnya cahaya alami selama musim dingin (khususnya setelah liburan akhir tahun) bisa mempengaruhi mood dan energi kita, dan bisa memicu perasaan murung atau depresi musiman. Atau Dr. Rosenthal, seorang profesor psikiatri di Universitas Georgetown, perasaan sedih atau murung setelah liburan juga bisa disebabkan oleh "letdown effect", di mana tubuh dan pikiran kita merespons terhadap akhir dari periode stres atau aktivitas dengan merilis hormon stres, yang bisa membuat kita merasa lelah, sedih, atau murung.
Meski demikian, semua ahli tersebut sepakat bahwa Post Holiday Blues biasanya bersifat sementara dan bisa diatasi dengan strategi penanganan yang tepat, seperti menjaga pola tidur dan pola makan yang sehat, berolahraga, dan mencari dukungan dari orang lain jika perlu.
Beberapa Cara MengatasinyaÂ
Pertama, Kembali ke Rutinitas secara Bertahap. Kita tidak perlu langsung menyibukkan diri dengan pekerjaan yang menumpuk. Mulai dengan ritme yang lebih santai dan berikan waktu untuk diri Anda beradaptasi kembali dengan rutinitas. Manjakan diri Anda dulu, sembari membiasakan kembali ritme yang terputus. Misalnya soal bangun pagi. Satu dua hari sebelum liburan berakhir, mulailah kembali stel waktu bangun tidur Anda di pagi hari. Atau  pada hari pertama kembali bekerja, Anda bisa mulai dengan memeriksa dan merapikan email atau tugas-tugas yang menumpuk selama liburan, bukan langsung mengerjakan proyek besar. Atau, Anda bisa merencanakan untuk pergi nonton film atau makan malam di restoran favorit Anda di akhir pekan sebagai sesuatu yang bisa Anda nantikan. Ingatlah, penting untuk merawat diri sendiri dan memberikan waktu untuk diri Anda beradaptasi kembali ke rutinitas.
Kedua, Rencana Menyenangkan. Buatlah rencana untuk melakukan kegiatan yang Anda sukai di waktu luang. Ini akan memberikan Anda sesuatu yang bisa ditunggu-tunggu dan membantu meredakan rasa murung. Misalnya dengan makan malam bersama dengan teman-teman, pergi ke bioskop, atau menghadiri acara lokal di sekitar tempat tinggal Anda. Interaksi sosial dapat membantu meningkatkan mood dan memberikan Anda sesuatu untuk ditunggu-tunggu.
Ketiga, Olahraga. Olahraga membantu melepaskan endorfin, hormon yang membuat Anda merasa bahagia. Cobalah untuk menyisihkan waktu untuk berolahraga, bisa berupa jogging, yoga, atau latihan ringan lainnya. Istilah kerennya olahaga tipis-tipis yang tidak menguras energi seperti menata kembali pot-pot bunga di halaman rumah Anda (itu pun kalau ada ya hehe), atau ambil alih tugas pembantu dengan nyapu dan ngepel rumah supaya dapat keringat.
Keempat, Meditasi atau Relaksasi. Meluangkan waktu untuk meditasi atau relaksasi dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan mood. Coba teknik pernapasan dalam atau meditasi mindfulness untuk membantu meredakan stres. Tentang ini bisa dilihat di banyak channel youtube. Carilah yang terbimbing supaya tidak "putus" di tengah acara alias selesai sebelum waktunya.
Kelima, Menyusun Jadwal Kegiatan Baru atau Rencana Liburan Berikutnya: Cobalah hobi baru, ikuti kelas atau workshop, atau mulailah proyek pribadi yang telah lama Anda ingin coba. Ini dapat memberikan Anda semangat baru dan membantu mengalihkan pikiran dari perasaan murung. Atau mulailah merencanakan liburan atau perjalanan Anda berikutnya. Ini bisa memberi Anda sesuatu yang bisa ditunggu-tunggu dan membantu Anda melihat masa depan dengan lebih positif.
Pembaca bisa melengkapinya dengan sederet usulan konkret yang sesuai dengan situasi dan kondisi pembaca.Bukankah setiap kita adalah psikolog dan psikiatri terbaik untuk diri sendiri sehingga kita bisa lebih sehat?