Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ketika Cinta Harus Memilih

22 Mei 2018   13:09 Diperbarui: 22 Mei 2018   13:22 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menghilangkan sedikit gundah gulana hatinya dia ajak Dinda ke sebuah warung di dekat kantor itu. Butuh sekitar 10 menit. Avelin pesan dua mangkok bakso dan dua mangkok es teler.Dinda coba  alihkan perhatiannya kenapa dia memilih tempat itu. " Ini dulu adalah tempat aku dan teman- teman SMA ku jajan selepas sekolah. Kami berempat selalu pesan menu yang aku tadi sampaikan. Setelah itu lalu kami akan jalan-jalan ke bundaran itu, menghabiskan waktu sore hari dan lalu pulang", katanya mulai agak lupa kesedihannya.

" Apakah selalu begitu setiap hari selepas sekolah ", tanya Dinda semakin ingin tahu.

" Nggak juga, biasanya di waktu luang aja ", katanya menambahkan.

" Adakah yang istimewa dari teman-temanmu itu ", kata Dinda menyelidik dengan sedikit khawatir.

" Ya, ada, salah seorang diantara mereka , tetapi kami hanya berteman sejauh ini ", katanya.

" Jangan lebih jauh dari itu loh ya ! " , Dinda peringatkan ," Nanti bisa trouble karena kamu sedang bermasalah dengan keluargamu ".

Dia diam tak menjawab. Ada yang sedang dia sembunyikan . Dan Dinda tak ingin tahu lebih jauh.

Sebulan telah berlalu. Tak terjadi apapun pada dia maupun Dinda. Mereka bekerja seperti halnya orang lain. Pagi , siang ,sore dan malam kegiatan yang tak pernah berhenti. Sampai suatu ketikan Dinda mendengar kabar dari Avelin.

" Suamiku sakit keras. Bagaimana ini. Aku kan sudah pisah rumah. Apakah aku juga harus merawatnya ? " , Tanyanya kepada Dinda suatu hari.

" Loh, pisah rumah ? Oh..tentu ...selama kamu masih jadi istrinya ya tugas kamu tetap harus merawatnya " kata Dinda menjawab sambil terperanjat karena kabar pisah rumahnya.

" Kenapa kamu berpandangan begitu ? ", tanya Avelin , " Kamu kan temanku kenapa tak sepihak denganku ?", tanya Avelin lebih lanjuit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun