Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Trauma Kucing Hitam

2 Oktober 2022   18:54 Diperbarui: 2 Oktober 2022   18:56 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kini, benang merah pun sudah ditemukan. Pantas saja jika Diana selalu terlihat murung dan tidak ceria. Beban mental berat kini disandangnya. Trauma batin perempuan kecil itu harus segera ditangani.

Hari berikutnya, Diana segera diajak untuk periksa ke dokter khusus. Kedua orang tua Diana sekalian ingin berkonsultasi pada dokter. Bu Rumi beberapa kali terlihat menangis karena merasa bersalah terhadap putrinya.

Demikian juga Mbak Sri, pembantu yang selama ini merawat Diana, merasa sangat berdosa pada majikannya. Nasi telah menjadi bubur. Peristiwa yang tidak diinginkan pun telah terjadi. Percaya pada orang dekat kadang juga dapat menjadi bumerang bagi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun