"Ya, Pak. Sebentar lagi, saya masih kangen dengan Ibu sebenarnya, tapi ...."
"Besuk lagi kita masih bisa ke sini, Nduk. Sekarang kita pulang dulu."
"Ya, sudahlah, Pak.
Bapak menggandeng tanganku keluar makam. Dalam hati aku berjanji akan selalu mengunjungi makam Ibu untuk mengurai rasa kangen yang selalu mendera.
Maafkan aku, Bu jika kurang mempedulikanmu. Kini kusadari, bahwa hadirmu lebih berarti bagiku walau hanya dalam mimpi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI